Selasa, 31 Januari 2017
Jalan-Jalan Singkat ke Bali
Minggu, 15 November 2015
A Trip to North Sumatera : Culinary
Rabu, 24 Desember 2014
A Trip to North Sumatera : Part 2
Sebagai wujud tanggung jawab sebelum liburan, aku lanjutin ocehan yang tertunda deh. *Mumpung lagi nggak ada kerjaan dan Bapak Big Boss sedang keluar ruangan. Hihihi
Di ocehan kemarin, terakhir aku ocehkan kalau aku menyebrang Danau Toba menuju Pulau Samosir menggunakan kapal kecil kan ya? Nah, karena ini kapal yang biasa digunakan oleh penduduk lokal, rutenya nggak melewati lokasi Batu Apung. Bersandarnya pun di dermaga yang berbeda dengan dermaga untuk wisatawan.
Setelah turun dari kapal, aku dan Bapak partner DL menuju tempat mertua beliau di Tomok. Si Bapak ini nggak memberitahu dulu kalau mau datang. Mau buat kejutan gitu deh. Jadi pertama kami menuju ke kios oleh-oleh milik Ibu Mertuanya Bapak partner DL (selanjutnya disebut Inang aja ya biar lebih singkat). Dan beneran lho itu Inang sekeluarga dan orang-orang tetangga kiosnya kaget pas melihat Bapak partner DL sampai sana. Heboh bangetlah mereka merepet dengan Bahasa Batak. Aku cuma bisa senyam-senyum aja, nggak ngertilah itu mereka ngomong apa. :D
Setelah itu, kami menuju ke rumah Inang ketemu keluarga yang lain. Aku lagi-lagi cuma bisa senyam senyum nggak ngerti aja. Ahahaha. Karena rumah Inang sedang direnovasi, aku dan Bapak partner DL pun menginap di hotel. Setelah mobil sewaan kami datang, kami menuju ke hotel di wilayah Tuk Tuk tepatnya di Hotel Carolina. Kata Bapak partner DL ini hotel waktu dia dan istrinya bulan madu. Ahaha.
Hotel ini arsitekturnya bergaya rumah Batak. Aku ambil kamar sendiri *yaiyalah. Bapak partner DL sekamar berdua dengan Pak Supir mobil charteran. Kami memilih kamar yang menghadap langsung ke Danau Toba. Nah, waktu mau sholat Magrib gabung Isya' (Jama' Takhir) aku agak kebingunan tuh menentukan arah qiblat. Aku coba unduh aplikasi arah qiblat di mobile phone. Tapi gagal terus, karena jaringannya kurang bagus. Akhirnya bertanya deh ke petugas hotelnya, matahari terbit sebelah mana. Lalu aku pas-pasin tuh arah qiblatnya. Bismillah.. semoga bener Ya Alloh. Setelah selesai sholat, aku buka mobile phone, daaan aku baru sadar kalau sudah ada aplikasi arah qiblat. "-___-. Alhamdulillah arah qiblatku saat sholat tadi sesuai dengan arah qiblat di aplikasi. Setelah itu, tidur deeeh aku. Meskipun nggak pakai AC, tapi udaranya dingin oi. Nikmat banget tidurnya ditemani suara deburan air Danau Toba.
Karena Bapak partner DL, besoknya berulang tahun, beliau pulang Jakarta malam itu juga. Tugas yang di Medan aku sendiri yang melaksanakannya. Dan kami pun sampai di Bandara Kualanamu sekitar pukul 5 sore. Sebelumnya kami mampir di Siantar untuk makan siang dan mengambil kekurangan dokumen.
Setelah mengantarkan Bapak partner DL, aku menuju ke rumah dinas Nenek Izza. Iya, selama di Medan aku menginap di tempat nenek. Malas menginap di hotel, nggak ada temannya.
Keesokan harinya, karena nenek harus masuk kantor, aku pun melaksanakan tugasku sendiri. Aku harus menuju ke daerah Medan Timur. Karena ini kali pertama aku ke Medan, aku cuma bisa Bismillah aja. Semoga lokasinya bisa dilacak dengan Waze dan ketemu sopir taksi yang baik. Awalnya sih aku pingin naik angkot atau bentor gitu, tapi nenek nggak merekomendasikan. Si nenek nggak tahu jalur selain itu juga rawan kena tipu atau kecopetan. Alhamdulillah, aku dapat sopir taksi yang baik dan Waze pun sangat membantu. Tugas pun bisa cepat terselesaikan.
Lhah, masa di Medan cuma untuk kerja aja? Nggak jalan-jalan?
Tenang, Saudara-Saudari, aku sempat jalan-jalan kok dengan Nenek. Ditunggu saja di ocehanku yang selanjutnya ya..
Sampai jumpa. :D
PS : foto-foto di atas adalah dokumentasi pribadi, kalau ada yang mau menggunakan foto di ocehan ini, tolong dicantumkan sumbernya blog ini ya. Terima kasih.
Minggu, 07 Desember 2014
A Trip to North Sumatera : Part 1
Uhm, sebenarnya kemarin itu bukan murni jalan-jalan untuk liburan sih. Tapi perjalanan dinas yang dilanjutkan jalan-jalan. Ahahaha. Jadi aku di sana dari hari Rabu s.d. Minggu. Rabu s.d. Jumat kerja. Sabtu dan Minggunya baru deh jalan-jalan. Tapi yang dapat uang perjalanan dinas ya yang 3 hari aja. *Seriusan
Semua berawal dengan adanya penelahaan data berdasarkan manajemen risiko. Diputuskan harus ada beberapa petugas dari Bagianku yang dikirim ke Sumatera Utara untuk mengecek 3 perusahaan di 3 kota/kabupaten berbeda. Iya, nggak hanya di Medan aja itu lokasinya.
Akhirnya dari sekian orang di ruangan terpilihlah aku dan seorang bapak-bapak. Si bapak ini terpilih karena mertuanya orang Toba, biar bisa sekalian berkunjung ke sana. Kalu aku, karena mantan atasan kami sekarang mutasi ke kantor Medan. Apa hubungannya coba? Beliau pernah request, kalau ada dinas ke Medan, aku aja yang dikirim. Baiklah, pak.
Oke, perjalanan dimulai di pagi buta hari Rabu. Beneran pagi buta, jam 3an aku sudah berangkat dari kos. Yah, demi menghindari kemacetan Jakarta yang hanya Alloh yang tahu kapan dan dimananya. Karena masih pagi buta, perjalanan naik taksi dari Rawamangun ke Bandara Soetta hanya 1 jaman. Sampai sana aku sholat subuh terus nongkrong di ruang tunggu. Pesawat kami jadwalnya jam 6an.*Kami menggunakan low budget airline ya, nggak pake Garuda Indonesia Airlines lho. Harap dicatat.
Selama perjalanan di pesawat, aku tidur. Ngantuk. Baru bangun sesaat sebelum landing. Jadi jangan heran turun pesawat tampangku bukannya seger tapi malah muka bantal. *Percuma juga mandi jam setengah 3 pagi. Turun dari pesawat, aku tersepona dengan Bandara Kualanamu. Lebih bagus dibanding Soetta. *Yaiyalah, kan masih baru. Lanjutlah kami sarapan ke AW. *Junk food moment.
Pas sarapan itu supir mobil charteran yang sudah dipesan bapak partner DL(dinas luar)ku datang. Pakai mobil charteran biar gampang mobilitasnya, karena kami mau cari alamat. Setelah selesai makan, kami pun memulai perjalanan.
Awalnya aku kira kota-kota di Sumatera itu beda dengan yang di Jawa. Tapi ternyata sama aja. *Noraknya orang yang pertama kali ke Sumatera. Keliatan bedanya ya waktu perbatasan antar kota gitu. Kalu di Jawa kan perbatasan antar kota itu ya masih rumah-rumah pemukiman, kalau nggak ya sawah di beberapa daerah di Jawa Timur ada hutan jati. Kalu di Sumatera Utara, perbatasan antar kota itu ada yang pemukiman sih, tapi selain itu terhampar perkebunan kelapa sawit dan karet. :O *Amazed.
Jadi, lokasi obyek DL kami yang pertama itu Kabupaten Tebing sekitar 2-3 jaman dari Bandara Kualanamu dengan menggunakan mobil. Tolong dibedakan ya 2-3 jam perjalanan di Jakarta dengan di Sumatera Utara. Di Sumatera Utara yang bukan Medan, itu jalanannya lancar jaya, nggak ada macet. Kota Tebing menurutku tidak terlalu ramai, seperti kota kecil di Jawa. Kami lumayan cepat menyelesaikan tugas di sini.
Selanjutnya obyek yang kedua ada di Kota Siantar. Sekitar 1-2 jam perjalanan lagi. Nah, aku sholat dhuhur dan ashar (jama' taqdim) di perjalanan ini. Karena diperingatkan sama pak supirnya setelah masuk Siantar akan susah ketemu masjid.
Untuk obyek yang kedua ini lokasinya agak jauh dari jalan besar. Harus masuk jalan kecil dan gang. Alhamdulillah pencarian kami berhasil dan tugas pun terselesaikan.
Perjalanan pun dilanjutkan keeee.... Danau Toba, Saudara Saudari. Excited! Iyalah, ini danau vulkanis terbesar se-Asia Tenggara lhoh. *Hasil googled. Dan bener lhoh pak supir perjalanan ke Danau Toba setelah dari Siantar itu, susah nemu masjid, yang ada kebun sawit, rumah penduduk dan gereja.
Setelah perjalanan selama kurleb 2-3 jaman mulai tampaklah lautan di tengah daratan itu. Subhanallah. Dengan noraknya langsung ah oh ah oh aja aku saking terpesonanya. Padahal waktu itu sedang berkabut lho karena efek Gunung Sinabung, tapi pemandangannya tetep luar biasa bagus. Empat jempol deh.
Kami pun menuju ke dermaga penyebrangan. Iyalah, kami tentunya mau menyebrang ke Pulau Samosir. Sebenarnya ada tuh dermaga khusus wisatawan, tapi kami memilih dermaga untuk penduduk lokal. Uyeah,man, we did it like native. Lha wong bapak partner DL kan sering mudik kemari. wkwkwk. Untuk penyebrangan ini kami menggunakan kapal kecil. Sementara mobil menggunakan kapal feri yang keberangkatannya satu jam sekali.
Terus aku menginap dimana dong?
Gimana tuh Pulau Samosir?
Tenang, Saudara Saudari nanti aku lanjutkan di ocehan selanjutnya.
Karena sudah malam dan besok itu Senin, aku undur diri dulu ya.
Salam.
PS: Ih ternyata, tepar ada manfaatnya juga. Aku bisa buat 2 ocehan dalam sehari. Tentunya 2 ocehan ini aku buat dengan mobile phone dalam berbagai posisi tiduran di atas tempat tidur. wkwkwk.
Minggu, 21 September 2014
Sabtu di Bintaro
Yuhuiii, apa kabar September? Ahaha, ini ocehan pertama ya di September 2014. Akhir-akhir ini memang aku sedang mood baca buku dan malas menulis. Mau bagaimana lagi, target 60 buku di Goodreads Reading Challenge 2014, baru tercapai 30an buku. Begitu memasuki bulan ber-ber langsung deh tancap gas baca buku lagi, biar targetnya bisa tercapai.
Tapi, tetiba sore ini saat blogwalking jadi keingat belum mengoceh sama sekali bulan September ini. Yasudah, aku bukalah si Dell setelah sekitar 3 minggu ini aku anggurin. *Saking fokusnya baca buku sampai di Dell aku cuekin. Wkwkwk
Yosh, aku mau mengoceh tentang kunjunganku kemarin ke Bintaro mengunjungi rumah baru Tante Iko dan suaminya, Oom Pam. Akhir Agustus kemarin mereka pindahan ke rumah baru yang masih tetap di deket-deket kampus di daerah Bintaro sana. Kepinginnya waktu pindahan itu datang ke sana, tapi aku ada lembur dadakan gitu saat weekend selama 2 minggu berturut-turut. *Demi negara Indonesia tercintah. Terus weekend kemarin ada panggilan ke Bekasi. Baru sempatnya weekend ini deh main ke sana.
Dari Rawamangun ke Bintaro kan dari ujung timur ke ujung barat daya Jakarta, biar lebih nyaman aku memilih untuk naik KRL. Dari kos aku naik angkot 02 (Pulo Gadung-Kampung Melayu via Rawamangun), turun di stasiun Jatinegara. Lanjut naik KRL jurusan Kota turun di stasiun Manggarai, pindah ke KRL Bogor/Depok lalu turun di stasiun Tanah Abang. Sebenarnya dari Jatinegara ada sih KRL yang langsung ke Tanah Abang (Jatinegara-Depok atau Jatinegara-Bogor), tapi muter jauh lewat Kampung Bandan dulu.Dari stasiun Tanah Abang, aku pindah KRL jurusan Serpong, turun di stasiun Pondok Ranji. Dari stasiun Pondok Ranji jalan bentar ke perempatan dekat Bintaro Plaza. Lalu lanjut naik angkot D22. Panjang yak? Iyes. Karena ini kali pertama aku ke daerah rumah baru Tante Iko, aku sempet nyasar dong. Untungnya si Tante akhirnya menjemputku dengan si Kebo *motor sejuta kenangan Tante Iko.
Sesampainya di rumah Tante Iko sudah pukul 13.30an, padahal aku berangkat dari kos pukul 9an lho. Untungnya Tante sudah selesai masak, jadi begitu datang, cuci tangan dan kaki langsung makan siang deh aku bersama si Tante dan si Oom. Kemarin aku disuguhi Sop Ayam khas Klaten, resepnya dari Ibu Mertua si Tante. Rasanya enyaaaak. :p
Setelah makan siang dan sholat Dhuhur, aku disuguhi berpuluh-puluh jilbab oleh Tante Iko. Yuhui, si Tante jualan jilbab, Sodara-Sodari. Si Tante jualannya secara on line di Instagram (silakan cek @laiqashop untuk lihat koleksi jilbab jualan si Tante) dan Facebook (Yang nggak punya Instagram seperti aku, silakan cek fan page Laiqashop). Karena saking banyaknya aku sampai bingung milih yang mana. Bagus-bagus dan murah meriah pula. *Akhirnya aku kalap milih 2 jilbab segi empat dan 2 pashmina. Hihihi.
Begitu sore, karena si Oom pergi futsal, si Tante mengajak aku jalan-jalan ke mall baru di kawasan Bintaro.Yuhui, Bintaro Exchange. Waktu kondangan ke Tangerang, beberapa bulan lalu, lihat mall ini dari tol itu kelihatannya besar banget. Dan memang bangunannya megah banget. Dan yang aku suka di sekitar mall ada taman yang banyak pohonnya dan ada kolam ikannya juga. Kemarin malam kelihatan bagus banget apalagi dengan tata lampu di tamannya.
Niat awal sih hanya jalan-jalan aja, tapi ujung-ujungnya aku beli-beli juga. Ahahaha. Ada toko busana muslim yang sedang diskon gitu kan, aku pun beli rok. Lalu ketemu juga flatshoes kece yang bisa dipake kondangan ke luar Jakarta yang rempong kalau bawa high heels. *Pembenaran.
Sebenarnya masih kepingin main dan ngobrol dengan Tante Iko. Tapi, sudah malam dan aku tidak berniat menginap. Jadi pukul 19.15 kami pun keluar dari Bintaro Exchange. Aku diantar Tante sampai perempatan dekat Bintaro Plaza. Dan begitu sampai di stasiun Pondok Ranji, kebetulan pas ada KRL jurusan Tanah Abang. Akhirnya aku sampai kos sekitar jam 9an malam. Capek tapi senang betul bisa ketemu dengan si Tante Iko. Terima kasih banyak ya Tante Iko dan Om Pam.
Jadi begitu deh. Sampai jumpa di ocehan selanjutnya. :D
Sabtu, 30 Agustus 2014
Berkunjung ke Pasar Mester Jatinegara
Naik motor 30 menitan dari kos, sampailah aku dan mbak-mbak yang jaga kos di Pasar Mester Jatinegara. Aku memilih parkir di depan pasar biar nanti pas pulang lebih gampang. Risikonya motor kepanasan. Sebenarnya di dalam juga ada parkir sih.
Jadi secara umum, pasar ini bisa dibagi menjadi pasar lama yang di luar dan pasar baru yang ada di dalam gedung (Jatinegara Trade Center). Karena di luar panasnya lumayan juga, aku memilih untuk berbelanja di pasar baru. Pedagang bunga palsu adanya di basement. Sepertinya hanya ada satu pedagang bunga palsu di situ. Harganya pun cukup mahal. Sangat diperlukan keahlian menawar, Saudara Saudari. Setelah perdebatan yang cukup alot *tsaaaah...., aku dapat 2 bunga lengkap dengan vasnya dengan harga Rp50k. Masih mahal memang, tapi beneran itu sudah melalui perjuangan yang alot.
Di basement mayoritas pedagang menjual souvenir nikahan. Iya, buat calon penganten di wilayah Jabodetak silakan mengunjungi basement Pasar Mester Jatinegara. Silakan dipilih deh mau souvenir apa, semuanya lengkap ada di sini. Kipas, gelas, bros, tas dan masih banyak lagi. Kalau buat aku sih jalan-jalan di sini membuat sakit hati. Sepanjang jalan ditawarin, "Mbak, silakan mbak souvenir nikahannya. Ada macem-macem, murah lho." Aselik, sakitnya di sini *nunjuk dada *lebay.
Trus ada apalagi di sana? Ada tirai/horden beraneka ragam, taplak, ada baju tradisional untuk anak-anak (ada fotonya itu di atas), seragam sekolah, sepatu, tas, pakaian dan masih banyak lagi. Silakan dicek sendiri bagi yang penasaran.
Akhirnya karena uang sudah habis, aku pun pulang. Aku nggak hanya beli bunga palsu saja kok. Aku juga membeli pakaian dalam, baju tidur, dan taplak. :D
Minggu, 09 Maret 2014
Berkunjung ke Islamic Book Fair 2014
Minggu, 02 Maret 2014
Di P 9A
Tahun lalu, meskipun pindah kantor, aku juga masih sering naik bus ini. Di awal tahun, saat belum naik jemput aku masih mengandalkan bus ini. Saat sudah naik bus jemputan, kalau ketinggalan, P 9A tetap jadi pilihan. Naiknya tetap dari pintu masuk tol Bekasi Timur, tapi turunnya di Pedati Prumpung. Lalu lanjut ke arah Rawamangun dengan busway atau naik 43 (Cililitan-Tanjung Priok).
Jangan dibayangkan P 9A senyaman AC 05, bus jurusan Bekasi Timur Blok M itu. P 9A ini tidak ber-AC, sering bau rokok dan selalu penuh penumpang. Padahal jarak antara busnya hanya 5-10 menit. Kalau naik dari pintu masuk tol Bekasi Timur, kemungkinan besar pasti berdiri. Kalau pun bisa duduk, ya duduknya yang di dashboard depan pintu masuk depan *kalau diijinkan sopirnya. Yah, memang bus ini rutenya melewati daerah-daerah strategis. Dari terminal Bekasi, Bulak Kapal, lalu masuk tol Cikampek Jakarta melalui pintu masuk tol Bekasi Timur. Selanjutnya mampir ke terminal bayangan Jati Bening, lalu masuk ke tol Wiyoto Wiyono melalui pintu tol Halim. Keluar dari tol melalui pintu keluar Pedati Prumpung, lanjut ke Stasiun Jatinegara, RS Hermina Jatinegara, Matraman, Salemba, Kramat, Atrium, Lapangan Banteng, akhirnya sampai di terminal Pasar Senen. Kalau ke arah Bekasi, rutenya hampir samalah.
Karena non-AC, tarifnya pun terjangkau. Dulu di tahun 2012, sekali perjalanan hanya Rp3.000, lalu karena kenaikan harga BBM jadi Rp4.500. Kalau sekarang satu kali perjalanan tarifnya Rp6.000.
Ok, sekarang sudah sampai Bekasi Timur. Sampai jumpa di ocehan selanjutnya. :)
Selasa, 31 Desember 2013
Akhir Tahun, Cuti, dan Liburan
Rasanya hari ini malas sekali untuk pergi ke kantor. Hujan yang dari semalam turun baru saja berhenti saat ini. Orang-orang di bagianku pun banyak yang mengajukan cuti. Kemarin dan hari ini, aku harus jadi penjaga ruangan. Dari 4 meja yang ada di ruangan, hanya mejaku saja yang berpenghuni. Hanya ada aku di sini. Tapi tetap saja 4 komputer di 4 meja ini harus dihidupkan setiap hari. Komputer pribadi, komputer unutk mencatat semua surat keluar yang sudah ditandatangai atas, komputer untuk menyusun surat internal, dan komputer yang ada printernya. Bagaimana cara kerjaku? Sebisanya. Wkwkwk
Terus kenapa aku juga tidak mengajukan cuti sekalian? Aku sudah mengambil jatah cutiku minggu kemarin. Dari 7 hari jatah cuti, aku mengambil 3 hari saja. Karena ada libur Natal dan cuti bersama, jadinya dapat 9 hari liburlah. Lumayan. Uyey, bisa cuti juga akhirnya, setelah menyandang status CPNS lebih dari satu tahun. :D
Aku pulang ke kampung halaman, Pati, hari Sabtu sore. Sebenarnya bisa saja Jumat malam pulang kantor langsung cus pulkamp. Tapi, hari Sabtu si Nenek transit di Jakarta lumayan lama sebelum lanjut ke Klaten. Lumayanlah kami bisa ketemuan dulu. Selain itu, ada beberapa titipan yang harus dibeli sebelum pulang. Jalan dari kosan jam 2 siang, sampai kosan lagi jam setengah 5 sore. Padahal busnya jalan jam 6 sore. Belum lagi harus nitip motor dulu ke teman.Akhirnya ditelpon deh oleh agen busnya, dikasih tahu bus sebentar lagi berangkat. Ahahaha. Alhamdulillah busnya masih nungu. *Terima kasih kepada bapak agen dan sopir bus.
Aku sampai rumah sekitar jam 7 pagi. Sedikit terlambat dari jadwalnya jam 5 pagi. Selanjutnya, di hari Minggu dan Senin, aku memaksimalkan waktu dengan gegogelaran sambil berusaha mengejar target baca di Goodreads untuk tahun ini. Target untuk tahun 2013 ini memang lebih sedikit dibanding tahun 2012 kemarin. Tapi, di awal sampai tengah tahun ini waktu baca terkonsentrasikan untuk baca modul *diklat yang silih berganti. Jadi di bulan ber-ber *maksudnya September sampai Desember aku baru bisa kejar setoran.
Senin siang, tiba-tiba si Mbak yang di Semarang menelpon, tanya, kapan rencana aku main ke sana. Sebenarnya aku nggak ada rencana main. Tapi sudah lama juga aku nggak main ke Semarang. Yasudahlah, hari Selasa siang aku berangkat ke Semarang, naik bus ekonomi jurusan Surabaya-Semarang. Seslama di Semarang, aku hanya di rumah si Mbak aja, goler-goler baca buku, ngusilij ponakan, ngobrol. Malas jalan karena hujan dan si Mbak pun kurang enak badan.
Rabu siang, aku sudah ada janji dengan Mbak Zahara. Yuhuiiii, kami berencana liburan ke Jogjakarta. Rencananya dari kapan tahu sih ini. Random bangetlah sebenarnya. Waktu itu, aku sedang bosan, ingin liburan. Terlintas di pikiran, partner liburan yang paling tepat ya si Jeung satu ini. Sudah lama nggak ketemu dan main bareng. Tahun depan belum tentu kami bisa liburan berdua, dengan statusnya yang sudah berubah. *Uhuk.
Kami berangkat ke Jogja dari terminal Terboyo sekitar jam 1 siang, naik bus Patas. Sampai di Jogja sekitar jam 5 sore. Setelah aku selesai sholat, kami pun menuju ke hotel dengan Trans Jogja. Ohiya, kami menginap di hotel yang ada di depan JEC, daerah Janti. Sesampainya di hotel, kami mandi lalu makan malam. Ketika baru sampai, kami lihat di sebelah hotel ada 2 warung Soto dan di sebelah JEC pun ada beberapa food court. Rencana awal, kami akan makan di salah satu tempat itu. Tapi, begitu kami keluar dari hotel, warung soto sebelah sudah tutup. Sementara, di food court tidak menu makanan yang menarik. Kami kembali ke hotel, minta tolong si mas resepsionis untuk pesan taksi. Sepuluh menit kemudian, taksi datang. Si Jeung Zahara tetiba pingin makan bakmi Jawa. Bulan Mei, kemarin aku juga ke Jogja dengan orang kantor lama dan kami sempat makan bakmi Jawa. Tapi aku lupa, ehm lebih tepatnya nggak tahu itu di daerah mana. Kami pun bertanya ke Bapak Sopir Taksi, di mana kami bisa makan bakmi Jawa. Kata si Bapak, ke daerah Bintaran saja, ada Bakmi Kadin. Pertanyaan standar selanjutnya, jauh nggak, pak? Kata si Bapak, jauh. Haih! Kami sudah di taksi, buta tentang Jogja, jadinya ngikut aja deh. Dan, tahukah Anda Sodara sekalian, ternyata Janti ke Bintaran itu dekat, 15 menitlah naik taksi.
Tapi perjuangan makan malam ini belum selesai. Ternyata warung Bakmi Kadin ini memang terkenal. Di musim liburan ini, warung itu puenuuh. Meskipun ada beberapa tungku untuk memasak, kami tetap harus menunggu sekitar 1 -1,5 jam. Ok sajalah, kami kan sudah terdampar se"jauh" ini, mau bagaimana lagi. Sambil pasrah menunggu, kami ngobrol, minuman datang, ngobrol, minum, foto-foto, minum, ngemil krupuk, ngobrol lagi, bengong, minuman tinggal setengah. Dan, akhirnya mie nyemek (mie godog dengan kuah yang tidak terlalu banyak) pesanan kami pun datang. Enak nggak? Biasa saja kalau menurutku. Aku malah tergoda dengan mie goreng meja sebelah yang sepertinya lebih mengundang selera.*Ini pendapat pribadi ya. Si Jeung Zahara kan punya maag, karena telat makan, selera makannya pun menghilang karena asam lambungnya naik Dia hanya makan bakminya setengah saja. Selesai makan, kami pun pulang ke hotel.
Ok, selanjutnya hari Kamis. Aku dan Zahara memutuskan untuk ke Keraton. Naik trans Jogja dari depan JEC kode 1b turun di Taman Pintar. Setelah itu kami memilih untuk jalan kaki ke Keraton. Lumayan untuk olahraga. Sebagai pecinta wisata budaya, aku merasa sangat senang sekali bisa berkunjung ke sini. Kami makan siang di Bale Raos yang ada di lingkungan Keraton juga. Sebenarnya aku belum puas sih keliling-keliling, tapi masih ada agenda selanjutnya, belanja di Beringharjo Ahaha. Oiya, kemarin aku sholat Dhuhur di Masjid Gedhe Kauman. Arsitekturnya unik, sangat kental dengan budaya Jawa. Dari kejauhan seperti rumah Joglo yang sangat besar.
Dari masjid, kami menuju ke Malioboro. Mau belanja dong. Kebanyakan sih untuk oleh-oleh buat Mami, mbak-mbak, dan ponakan-ponakan. Untuk Bapak dan mas-mas, aku nggak beli apa-apa, bingung juga mau dibeliin apa. Hihihi. Kami ke Malioboro naik becak. Penuh perjuangan tawar menawar untuk mendapatklan harga yang logis. Kebanyakan tukang becak dan tukang andong memasang tarif yang terlampau tinggi. Begitu dapat becak dengan harga yang ok, kami dipaksa-paksa mampir ke toko bakpia. Si bapak tukang becak harus ditolak beberapa kali baru akhirnya menyerah.
Dari Malioboro kami ke daerah Jogokaryan, naik becak juga, karena susah oi cari taksi di Malioboro apalagi dengan bawaan segambreng. Lagi-lagi, kami harus berjuang untuk menawar harga. Mbak Zahara mau pesan barang di sini . Setelah urusan pesan memesan selesai, kami pun makan malam di Gudeg Sagan. Tempatnya bukan seperti tempat makan gudeg, di halaman rumah yang sebenarnya warung. Tempatnya enak banget untuk ngobrol. Selanjutnya, kami nggak tahu mau ke mana, jalan-jalan aja deh muter-muter Jogja.
Ternyata teman-teman kuliah kami sesama anak Pati juga pulang kampung. Hari Sabtu kami berencana untuk main bareng. Karena tahu aku dan Zahara sedang di Jogja, bocah-bocah ini minta oleh-oleh. Elaaah, kenapa nggak dari kemarin ngomong. Karena kami sayang teman, Jumat pagi sebelum check out, kami rela jalan ke Malioboro lagi untuk beli bakpia. Setelah itu, kami kembali ke hotel, check out, lalu ke terminal Jombor naik Trans Jogja. Rute Trans Jogja ini menurutku agak rumit, muter-muter. Mungkin tujuannya agar para wisatawan bisa keliling Jogja saat naik kendaraan umum ini. Tapi, kalau untuk orang-orang yang sedang dikejar waktu, butuh cepat sampai tujuan, sebaiknya jangan memilih moda transportasi ini.
Dari terminal Jombor ke Semarang, kami naik bus Patas lagi. Sesampainya di terminal Terboyo, sholat, lalu lanjut naik bus Semarang-Surabaya. Aku sampai di rumah sekitar pukul setengah 8 malam. Sementara, jeung Zahara yang rumah di Lasem, baru sampai sekitar jam setengah 9.
Sabtu. Saatnya, kumpul dengan teman-teman kuliah. Mumpung mereka pulang dari berbagai daerah penempatan (Palu, Pangkalan Bun, Bandar Lampung, Jakarta). Kami hanya berkumpul di SMA kami, ngobrol, foto-foto nggak jelas, main basket, main PS. Setelah sore, kami makan makan khas Pati, Nasi Gandhul. Belum pernah nyicip? Enak! :D
Hari terakhir di rumah, Minggu, Mami sudah heboh sejak pagi. Aku harus makan pagi, mandi, lalu segera ke Balai Desa. Ceritanya kemarin ada pemilihan kepala desa. Setelah itu, siap-siap ke kondangan temanny Bapak. Berhubung Bapak jadi panitia pemilihan kepala desa, Mami minta aku untuk menemani, menggantikan Bapak. Pulang kondangan, sholat, packing. Dan tiba-tiba saja, sudah sore, aku harus berangkat kembali lagi ke realita Jakarta. Rasanya, cutinya masih kuraaaang. Huhuhuhu
Ok, then, that's all. See youuu..
PS: Pesan moral:
1. Kalau mau liburan untuk refreshing, sebaiknya jangan pilih waktu musim liburan. Semua lokasi wisata, jadi penuh orang. Jalanan juga macet.
2. Kalau musim liburan, sepertinya lebih enak gegoleran saja di rumah, baca buku, bantu-bantu Mami masak, ngobrol dan memanfaatkan waktu dengan keluarga.
3. Kalau ke Jogja, sebaiknya bawa kendaraan sendiri. Bawa di sini bisa berarti benar-benar bawa milik sendiri, pinjam punya teman/kenalan di Jogja atau menyewa. Karena, public transportation kuran bisa diandalkan. Trans Jogja jalurnya muter-muter, sepertinya hanya petugasnya saja yang paham. Bus jarang keliatan. Kalau taksi, aku tidak mengenali merk taksi yang bisa aku percaya dan agak susah juga menemukannya. Angkot juga sepertinya tidak ada. Untuk becak dan andong, harus "perang" tawar-menawar untuk mendapatkan harga yang masuk akal. *Nggak mungkin kan naik becak Rp50.000?
4. Kalau mau liburan, sebaiknya persiapkan dengan matang. Kalau ada teman di kota tujuan wisata, coba dihubungi dulu. Siapa tahu si teman bisa menjadi tour guide kita. Kalau menurutku sih, liburan terasa lebih nyaman dengan didampingi teman daripada tour guide.
5. Kalau liburan, sepertinya kita tidak usah memakai pakaian yang menunjukkan kita ini wisatawan. inti membaur dengan masyarakat sekitar sih. Kalau bisa, gunakan bahasa daerah setempat. Biasanya cukup berhasil dalam jual beli dan tawar menawar.
6. Uhm.. jangan lupakan oleh-oleh untuk teman dan keluarga, tapi jangan sampai ini juga merepotkan dan mengganggu liburan kita.
Cukup deh ya, sudah kepanjangan. Daaaah...:D
Minggu, 28 April 2013
Dari Gambir, Singgah Rawamangun, Berujung di Inacraft 2013
Minggu, 13 Januari 2013
Berhemat di Pesta Buku Murah.. :(
Penasaran dengan yang aku tetapkan? Hanya Rp50.000,00, kawans. Ini seriusan. Dan aku berbelanja di bawah budget yang aku telah aku tetapkan itu. Antara senang dan sedih ini. Senangnya, aku berhasil untuk menjaga keuangan di posisi yang. Sedihnya, aku belum puaaaas. :(

Seperti yang ada di gambar di atas, kemarin aku hanya berhasil berburu 4 buku saja. Semuanya aku dapatkan dari stand Serambi.
1. Si Cantik dari Notredame. Karangan Victor Hugo, termasuk ke dalam karya klasik. Harganya hanya Rp7.500,00 saja, temans. :O
2. The Phantom of The Opera.
Siapa yang belum pernah dengar judul ini? Pasti semuanya sudah pernah dengarlah ya karena begitu terkenalnya karya ini. Dan lagi-lagi harganya hanya Rp7.500,00. Jadi? Bungkus! :D
3. Pope Joan. Kisah tentang satu-satunya Paus wanita sepanjang sejarah. Aku penasaran dengan ceritanya. Harganya juga hanya Rp12.500,00. Siplah, diambil
4. The Adventures of Tom Sawyer. Lagi-lagi karya lama. Aku memang sedang tertarik dengan novel lama. Dan buku ini dibanderol dengan harga Rp17.500,00.
Nah, silakan ditotal. Hasil belanjaanku hanya Rp45.000,00 di bawah budget yang aku kan? :D
Sebenarnya ada beberapa buku lagi yang ingin aku beli. Dua yang paling ingin aku beli itu Madam Bovary dan A Thousand Splendid Sun yang edisi lama. Madam Bovary bisa dibeli di stand Serambi. Tapi kata mas penjaga stand, stocknya sudah habis. :( Kalau A Thousand Splendid Sun bisa diperoleh di stand Mizan. Ada dua versi, yang lama, dijual dengan harga Rp20.000,00 dan yang baru versi gold edition, didiskon 40% jadinya seharga Rp36.000,00-an. Yah, dengan cerita yang sama, tentunya aku lebih memilih yang versi lama dong. Hihi. Tapi sayangnya, aku kehabisan. Sebelumnya aku sempat memegang buku itu. Tapi, karena aku mau makan siang dulu, aku tinggallah buku itu. Nanti aku balik lagi deh. Tapi setelah aku kembali, bukunya sudah tidak ada. :( Kata mas penjaga stand sebenarnya masih ada beberapa tapi mungkin berserakan ke mana-mana. Kalau mau mencari susah, karena sudah berantakan. Huhu.. selain itu ada beberapa bookset yang kalau dihitung-hitung itu jatuhnya murah, seperti bookset percy jackson dan bookset kumcer pilihan kompas. Tapi kalau melirik dompet, lumayan juga ya jadinya. Hmmm..

Ohiya, jadi di acara ini juga diadakan undian yang berhadiah segunung buku. Kupon undian bisa diperoleh dengan menunjukkan struk hasil belanja di acara tersebut. Setiap belanja seharga Rp100.000, bisa akumulasi dari beberapa stand, pengunjung berhak mendapatkan satu kupon undian. Ini juga berlaku untuk kelipatannya lho.

Jadi demikianlah laporan hasil perburuan buku kali ini di Pesta Buku Murah. Ditunggu ya, perburuan-perburuan lain di pameran selanjutnya. Kabarnya beberapa bulan lagi ada Islamic Book Fair. Sepertinya di waktu itu, aku ada agenda untuk diklat.Tapi, semoga saja, aku bisa kembali berburu di acara itu. :)
See you on the next post, guys! :)
Nb:
Acara Pesta Buku Murah itu berlangsung di Istora Senayan pada tanggal 5-13 Januari 2013.
Waktu ke acara ini, aku juga agak sedikit nyesek. Karena beberapa buku yang aku beli di Indonesian Book Fair 2012 beberapa bulan kemarin, di acara ini dijual dengan harga lebih murah. Huhuhuhuu..
Sabtu, 12 Januari 2013
Di ac 05
Sebenarnya aku janji dengan mas dan mbak dari kantor lama pukul 10.00 ketemu di Istora. Tapi tadi di rumah sedang agak sibuk. Jadi aku baru meluncur jam 10.30 dari rumah.
Kamis, 29 November 2012
Kunjungan ke Gelar Museum Nusantara 2012 "Rumah Peradaban Nusantara"
c. Wedding Celebration Festival 2012
Selasa, 27 November 2012
Indonesian Book Fair 2012 : Report
Jadi, bagaimana kabar? Baik kan ya? Ya kan? Ya kan?
Kalau aku sih, meskipun sedang terhantam
Okok, let's to the the point! Di Selasa siang yang agak mendung ini, aku akan memenuhi janji membuat laporan tentang perburuan buku di Indonesia Book Fair 2012. So, here we go, guys!
Rabu, 21 November 2012
Agenda Weekend Minggu Ini!: Indonesian Book Fair 2012
Alohaaaaa..
Bingung weekend ini mau ke mana? Murung dan merenung di rumah atau main ke mall sih nggak seru. Mending main ke Indonesian Book Fair 2012 aja. Silakan aja ya yang berminat, datang ke Istora Senayan.
Yang, nggak sempet datang pas weekend, bisa lho datang sekarang. Acara ini diselenggarakan dari tanggal 17 sampai 25 Oktober 2012. :)
Aku rencananya mau datang dan berburu buku di ajang ini, hari Sabtu besok. Minggu depan kalau tidak ada halangan dan rintangan, aku akan melaporkan hasil perburuanku. Jadi, tunggu saja ya, sodara-sodari! :D
Senin, 22 Oktober 2012
Dari Acara Peringatan Sampai Muter-Muter Timur Jakarta
Kemarin, ada acara peringatan yang berpusat di daerah Rawamangun. Peserta diminta untuk datang jam 6 pagi. Hadeeuh...alamat harus bangun pagi banget di hari Minggu ini. Mana tempatnya agak masuk gang pula. Hmmm... Tapi ini tugas yang harus dijalankan sebagai (calon) abdi negara yang baik. Tsaaah..
Setelah, cari-cari info, akhirnya aku menuju ke lokasi peringatan dengan motor. Katanya sih lumayan deket dari Bekasi dan jalannya tinggal lurus aja (via Kalimalang). Tapi kalau ke sana sendirian tetep aja aku masih agak takut nyasar, jadinya aku minta bareng sama temen, anak Bekasi asli, yang tahu jalan ke sana.
Janjian ketemu di depan SMP 2 Bekasi jam 05.00, tapi realisasinya sih jam 05.20an. hahahaha.. Dan memang bener lho, jalannya tinggal lurus aja sampai menthok baru belok dan walaaa...sudah sampai di deket pintu tol Pedati deh. Jalan lurus sedikit lagi sudah sampai di lokasi acara.
Senin, 10 September 2012
Kondangan dan Jalan-Jalan Dadakan ke Waduk Jatiluhur
Selasa, 24 Juli 2012
Festival Flora Fauna Jakarta 2012
Ok, jadi kemarin aku akhirnya jadi juga mampir ke Festival Flora Fauna (Flona) Jakarta 2012 yang digelar di Lapangan Banteng. Acara ini berlangsung dari tanggal 15 Juni sampai dengan 15 Juli 2012. Tapi, selanjutnya acara ini diperpanjang sampai 5 Agustus 2012.
Nah, aku kemarin ke sana tanggal 16 Juli 2012, Senin minggu kemarin. Sebenarnya hampir tiap pagi aku jalan melewati Lapangan Banteng sih. Tapi kan kalau pagi stand-standnya belum dibuka, jadi itu nggak masuk hitungan datang ke pameran kan ya? ehehehe..
Sebenarnya aku ingin dateng ke Flona itu jauh hari sebelum acara ini digelar. Jadinya, sekitar sebulan sebelum acara ini digelar, sudah ada spanduk gedhe yang dibeber di depan Lapangan Banteng. Aku penasaran seperti apa sih pameran yang setiap tahun digelar di Lapangan Banteng ini. Rasa penasaran semakin bertambah saat stand-stand mulai dibangun. Tapi, karena nggak sempat dan kalaupun sempat, pas istirahat siang, aku malas jalan ke sana, akhirnya baru tanggal 16 kemarin deh aku datang ke sana. Jadi setelah kerjaan beres, sekitar jam 4 sore, aku dan 2 orang teman kantor, meluncur deh ke sana. Hohoho..
Penasaran, seperti apa Flona 2012, silakan cek foto-foto di bawah ini. :)
Kamis, 05 Juli 2012
Terjebak di Kehebohan Kampanye @_@
Tujuan utamaku sih sebenarnya bukan jadi suporter, tapi untuk mewujudkan cita-cita naik motor punya sendiri ke Jakarta. :D Konyol memang. Tapi, yah, apa mau dikata, aku nggak mengerti dengan baik jalanan di Jakarta. Ruwet! Jadinya, mumpung ada kesempatan aku langsung jalan deh. :D Aku yang bawa motor, sedangkan si mbak jadi penunjuk jalan. Si mbak satu ini memang sudah canggih dalam urusan seluk beluk jalanan Jakarta. Ok tancaaap!
Kamis, 28 Juni 2012
Jakarta Book Fair 2012
Datang ke pameran kayak gini, nggak enak kalau sendirian.Sangat dibutuhkan teman untuk diskusi saat kita mau beli barang. Kalau nggak, bisa-bisa kita kalap belanjanya karena ngeliat banyak barang, dalam hal ini buku murah. Setelah rayu sana-sini, akhirnya aku dapat teman ke sana, siapa lagi kalau bukan partner in crime -ku, si tante Iko. :D. Partnerku yang lain, si nenek Ijong, sedang dapat tugas dinas luar ke lain pulau.