Minggu, 16 November 2014

DECORATION PROJECT :1. AKUARIUM DAN IKAN HIAS (JALAN SUMENEP DAN PASAR HEWAN JATINEGARA)



Haihai!
Kali ini aku akan mengoceh tentang perburuan akuarium dan ikan hias. Bukan untuk aku pribadi. Ini untuk kepentingan atasanku, Mr. Big Boss. Yah, sebagai stafnya, aku turut bertanggung jawab  atas kenyamanan  ruangan beliau.

Ruangan beliau yang baru itu terkesan kosong, hanya berisi beberapa furniture seperti meja kerja dan komputer, satu set sofa, meja TV (TVnya dipindahkan ke ruanganku hehehe), meja besar yang difungsikan sebagai meja makan, serta lemari dan rak besar  yang tidak ada isi dan hiasan apapun. Sebagian besar waktu kerja, beliau  habiskan sendirian di ruangan itu. Bisa dibayangkan betapa membosankannya  hampir seharian sendirian di ruangan yang “kosong”. Atas saran  ibu-ibu, Mr. Big Boss pun setuju agar ruangan beliau dihias agar terkesan lebih hidup. Hiasan yang disetujui adalah akuarium, pernak-pernik untuk rak yang kosong, dan tanaman. Untuk hiasan di dinding, Mr. Big Boss berencana untuk mencetak hasil jepretan pribadi beliau. Iya, Mr. Big Boss ini memiliki hobi fotografi. 

Dan, pencarian pun di mulai. Pertama, adalah pencarian akuarium. Ada seorang ibu di ruangan yang baru saja membeli akuarium di Jalan Sumenep, di kawasan Menteng. Jadi di suatu siang menjelang waktu makan siang, meluncurlah aku dan beberapa ibu-ibu ke Jalan Sumenep.

Ini gerbang depan Pusat Promosi Ikan Jalan Sumenep

Di jalan Sumenep ini ada sebuah sentra ikan hias. Di sana dijual berbagai macam ikan, ikan air tawar dan air laut, akuarium dalam berbagai bentuk dan ukuran, dan berbagai jenis hiasan akuarium. Aku jepret beberapa akuarium lalu laporan ke Mr. Big Boss via whatsapp.  Jadi nanti beliau bisa ikut menentukan mana yang disuka. Tapi harganya mahal, Saudara-Saudari. Akhirnya kali pertama itu, kami hanya survey dulu. Kami telah menyipan beberapa nomor telepon penjual akuarium dan pendekor akuarium. Iya, hasil survey kami, membeli secara terpisah sepertinya lebih murah dibandingkan membeli akuarium yang sudah jadi. Rencananya mau cari harga pembanding di tempat lain.

 Ini akuarium air tawar. Ada hiasan air terjun dari pasir.
 Akuarium air asin.Nggak dipilih karena perawatan susah.
 Akuariumnya air tawa yang digantung seperti TV. Bagus tapi perawatan lebih sulit. 

 Kepingin yang ini awalnya. Tapi mahal! :|

Setelah beberapa hari, karena banyak kerjaan di kantor, kami nggak sempat mencari harga pembanding. Sementara Mr. Big Boss sudah menanyakan kabar akuarium. Akhirnya kami pun memesan akuarium di salah satu pembuat akuarium di Sentra Ikan Hias Jalan Sumenep. Pendekornya juga dari sana. 

Jadi, akuarium ini disiapkan secara terpisah. Pertama-tama dibuat dulu itu akuariumnya di Jalan Sumenep. Oiya akuarium yang kami pesan itu sudah lengkap dengan pompa air dan lampunya. Begitu selesai, akuarium ini baru deh dikirim ke ruangan.  Waktu pengiriman ini, aku sedang ada rapat di gedung sebelah, jadi nggak tahu deh proses pemindahannya. Setelah beberapa hari, baru abang pendekornya datang ke ruangan. Dekorasinya di ruangan Mr.Big Boss. Waktu pendekoran ini pun aku  tidak ada di ruangan (ke Medan), jadi aku nggak tahu juga proses pendekorannya. Begitu aku di ruangan sudah jadi aja itu dekorasinya. Oiya dekorasinya terdiri dari pasir, beberapa jenis tanaman, dan kayu. Setelah didekor, ikan tidak serta merta dimasukkan ke akuarium. Dibiarkan dulu, biar tanamannya menyesuaikan dulu. Setelah beberapa hari, barulah diisi ikan. Karena kami semua yang di ruangan buta tentang perikanan hias, akhirnya untuk jenis ikan kami ikut saran abang tukang dekor. Kemarin akhirnya akuarium Mr.Big Boss diisi dengan udang kecil-kecil 200 ekor, ikan guppy 25 ekor dan ikan neon tetra 50 ekor.  Alhamdulillah, akhirnya Mr. Big Boss tidak sendirian di ruangan. Sekarang beliau telah ditemani oleh 275 ekor makhluk hidup lain. :D. 

 Akhirnya akuariumnya seperti ini.:)

Setelah dilihat-lihat, Mr.Big Boss merasa akuariumnya kurang ramai. Beliau meminta agar ikannya ditambah. Kami sarankan nanti dulu biar ikannya beradaptasi dulu. Khawatirnya kalu langsung diisi banyak, nanti banyak yang mati.  Pengalaman akuarium di ruangan bawah yang dimiliki seorang ibu. Dalam satu minggu semua ikannya mati. : ( 

Tiba-tiba Jumat kemarin, abang tukang dekor yang juga tukang ikan mengirimkan gambar ikan jenis rednose, yang sifatnya juga bergerombol seperti ikan neon tetra. Harga yang ditawarkan cukup mahal per ekornya. Akhirnya karena penasaran, aku pun googling harga ikan jenis rednose. Dan ternyata benar dugaanku ternyata harga yang ditawarkan abang tukang ikan dari Jalan Sumenep itu  sangat jauh lebih mahal. Setelah membuka beberapa blog dan forum pecinta aquascape, aku tahu kalau harga ikan dan peralatan aquascape yang dijual di Sentra Ikan Hias Jalan Sumenep itu termasuk kategori mahal. Iyasih, daerah Menteng gitu. Dan kalau mau mencari ikan dengan kualitas yang sama tapi dengan harga yang murah meriah bisa diperoleh di Pasar Jatinegara, sederetan dengan Stasiun Jatinegara. Ya Salam, itu mah deket banget dari kosan. Biasanya juga aku lewati saat gowes pagi. 

 Ikan-ikan di stoples di kios Pasar Jatinegara

Suasana di emperan. Ikan dijual di dalam plastik-plastik. 
Ada juga yang jualan kura-kura

  Di salah satu kios yang jmenjual peralatan aquascape dan ikan.
Dan tadi pagi aku pun ke pasar Jatinegara. Disarankan sih datang pagi, setelah subuh. Tapi kan malas juga ke sana pagi-pagi. Jadinya aku jalan jam 6an lebih dari kos. Rencananya sih mau naik sepeda, ternyata bannya kempes karena sudah lama nggak dipakai. Akhirnya aku naik motor ke sana. Setelah memarkir motor di depan pasar, aku pun mencari ikan di pedagang emperan. Info dari forum, sebaiknya beli di pedagang emperan karena harganya lebih murah dibandingkan pedagang di kios.  Setelah mencoba menanyakan harga pada seorang pedagang emperan, aku mencoba bertanya pedagang kios. Ternyata memang beda lho. Setelah berkeliling, akhirnya aku membeli ikan guppy 37 ekor, ikan tetra neon 50 ekor, ikan manfish 10 ekor, dan pelet ikan yang teksturnya halus. Tentunya dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan jika beli di Jalan Sumenep. 

tekstur halus
Pelet ikan dengan tekstur halus. Harga 50% lebih murah dibandingkan di Jalan Sumenep. :P

Ok, sekian ocehan kali ini. Sampai jumpa.

PS :
1. Harga tidak aku tampilkan secara spesifik, karena itu tergantung dari kemampuan masing-masing pribadi dalam tawar menawar. wkwkwk 
2. Foto yang ada di ocehan ini adalah dokumen pribadi. Jika ingin mengcopy atau menggunakan dipersilakan, tapi tolong dicantumkan sumbernya dari blog ini. Terima kasih

Minggu, 09 November 2014

Quick Update : Sesaat Sebelum Kembali

Haii, apa kabar?
Semoga dalam keadaan baik-baik saja ya.
Sepertinya sudah lama ya aku tidak mengoceh di sini, terakhir itu sekitar sebulan yang lalu. Antara (sok) sibuk dan malas sih. Ehehehe..

Terus kok tumben sempat bikin ocehan? Sekarang sedang dalam posisi  sendirian, menunggu boarding di salah satu bandara kece di Indonesia. Yuhui, aku sekarang ada di Kualanamu, Medan. Akhirnya jadi juga aku pergi ke Medan. Ahahaha.

Senang luar biasa bisa main ke sini. Terprsona dengan danau Toba, bisa nyicip banyak makanan enak, dan tentunya bisa bertemu teman-teman yang baik luar biasa. Alhamdulillah. Terima kasih untuk ibu-ibu yang sudah memberi st ke Medan. Terima kasih untuk partner DL yang mau mengantar saya menerobos  pedalaman Sumut. Terima kasih untuk nenek Izza yang bersedia menampungku dan banyak aku repotin. Dan tentunya terima kasih untuk pasangan Asri dan Kresna untuk waktu, makan siang dan malam, dan penunjuk jalan yang handal. Ehehe. Senaaaang. Kapan-kapan ingin ke sini lagii.

Ok, ini ocehan kilat. Harus segera masuk pesawat. Sampai jumpa lagiii. :D