Awalnya aku nggak ada niatan untuk hadir. Alasannya karena nggak terlalu kenal akrab dengan si teman itu. Selain itu, aku juga nggak dapat undanganya di Facebook. Kabar pernikahannya juga aku peroleh dari si nenek Ijong dan tante Iko. Mereka berdua berniat hadir di pernikahan itu, karena yang menikah itu dulu temen sekelas mereka semasa tingkat 3 kemarin. Karena bujuk rayu mereka, akhirnya aku ikut juga. Yaaah, sekalian jalan bertigaan lah. Terakhir kali, kami jalan bertigaan itu kan bulan kemarin, sewaktu bukber. Sudah lumayan lama juga ya, jadi mumpung ada kesempatan jalan bertigaan, hayoklah. :D
Jadilah, hari minggu kemarin itu, aku bangun pagi sekali, langsung mandi, bahkan sebelum adzan subuh terdengar. Kami ceritanya, berangkat dengan bis sewaan bersama dengan teman-teman yang lain, totalnya 26 orang. Kesepakatannya kami berkumpul di Lapangan Banteng jam 6 pagi, setelah itu kami langsung berangkat. Acara akad nikahnya itu jam 09.00 pagi.
Tapiiii, begitu aku sampai tempat perjanjian sekitar jam 06.00, masih sepi-sepi aja. Daaaan, akhirnya kami berangkat sekitar pukul 07.00an pagi. Tahu gitu kan, aku nggak usah itu heboh jalan dari rumah pagi-pagi. "-__-
Perjalanan relatif lancar. Di jalan tol lancar jayalah. Begitu keluar tol, dari daerah Sadang ke Subang, perjalanan agak terhambat karena kondisi jalan yang sempit dan berkelok-kelok, tapi banyak kendaraan yang lewat. Kami sampai di lokasi pernikahan, di Gedung Golkar Subang sekitar pukul 09.00, pas pembacaan doa setelah akad nikah.
Acara setelah itu, upacara adat pengantin khas Sunda. Ada acara sungkemen yang terasa haru (aku ikutan pingin nangis.. ;( ), acara lempar uang dan permen, wejangan pernikahan, injak telor, nyalain terus niupin lilin (trus lilinnya dipatahin lalu dilempar ke hadirin), acara suap-suapan, dan tarik-tarikan ayam. Semuanya dijelaskan pake bahasa Sunda. Aku nggak ngerti sama sekaleeee.. @_@
Acara resepsinya sendiri dimulai dari jam 11.00. Begitu acara resepsi dimulai, aku dan teman-teman langsung menyerbu meja makan. Laper gitu, kebanyakan kan nggak sarapan. Huehehehe...
Dan kami akhirnya pulang sekitar pukul 1an siang.
Seorang teman punya usul untuk mampir ke Waduk Jatiluhur, sekalian jalanlah mumpung dekat. Yang lain ok, pak supir dan kenek bus ok, meluncurlah kami ke Waduk Jatiluhur yang ada di Purwakarta itu. Horeeee...jalan-jalan...hihihi..
Selama perjalanan ke waduk, sebagian besar orang (termasuk aku) tidur. Capek, kenyang, dan kena angin sepoi-sepoi itu sungguh perpaduan sempurna untuk tidur kan? Ahahaha,, Begitu mata terbuka, sudah masuk daerah Purwakarta aja. Di sepanjang jalan ada lampion-lampion dengan berbagai bentuk unik, seperti bentuk love dan sangkar burung dari anyaman bambu. (Fotonya di hp si tante Iko)
Penasaran dengan Waduk Jatiluhur? Yuk mari kita cek fotonya. :D
Bagi yang belum tahu, waduk Jatiluhur itu waduk buatan terbesar di Indonesia .Waduk inilah yang sumber pengairan bagi wilayah Karawang, Bekasi, Jakarta dan sekitarnya. Di waduk ini juga terdapat PLTU yang menghasilkan listrik yang disalurkan ke daerah Karawang, Bekasi, Jakarta, dan sekitarnya. Selain itu, waduk ini dimanfaatkan untuk objek pariwisata, pengendali banjir, dan sebagai tempat budidaya ikan di karamba. Di sini telah dibangun fasilitas rekreasi yang memadai. Jadi, jika Anda yang sedang mengunjungi daerah Purwakarta dan sekitarnya, jangan lupa untuk mampir ke Waduk Jatiluhur ini.
Di sini ada wisata air, Jatiluhur Water World. Tapi, kemarin, aku dan teman-teman hanya mengunjungi waduknya aja. Saat itu sudah lumayan sore. Kami sempat naik perahu mengelilingi waduk ini. Kami ber-24 (yang 2 lainnya nggak ikut pulang bareng), dibagi menjadi 2 kelompok. Setiap perahu dinaiki 1 kelompok yang terdiri dari 12 orang. Tarif per perahunya Rp100.000,00. Harga awalnya Rp15.000,00 per orang, tapi ini bisa ditawar lhooo..
Gimana rasanya naik perahu? Kesannya mungkin seperti anak kecil. Tapi itu beneran seru! Meskipun terik matahari cukup menyengat (bikin item kulit), tapi tetap tidak mengurangi asyiknya naik perahu. Angin berembus kencang menerpa wajah yang sesekali membawa cipratan air, sungguh perpaduan yang tepat untuk menenangkan pikiran. Saking senangnya, rasanya pingin naik lagi deh. Wehehehehe.
Dan akhirnya, sekitar jam 17.30an kami kembali ke Jakarta. Sepanjang perjalanan, ada yang heboh bernyanyi, bercanda, mengobrol dan ngemil snack. Rasanya seperti kembali ke masa-masa sekolah, saat sedang berkarya wisata. Bercanda dan tertawa bersama-sama, makan snack bersama-sama, naik perahu bersama-sama (yang ini lebih seperti anak SD deh. "-__-). Tapi, yang pasti...senang,,,senang,,senang... :)
Note:
_ Tarif masuk ke waduk Jatiluhur hari senin-jumat, Rp.5.000,00 per orang. Kalau weekend, Sabtu dan Minggu, naik jadi Rp7.500,00. Nah kalau ke water world-nya sekitar Rp27.000-Rp30.000an, agak lupa aku.
_ Tarif parkir juga ada tersendiri lho. Kemarin kami naik bis, jadinya kami kena tarif parkir Rp20.000,00. Untuk motor kalau nggak salah ingat sekita Rp5.000 per motor.
Jadilah, hari minggu kemarin itu, aku bangun pagi sekali, langsung mandi, bahkan sebelum adzan subuh terdengar. Kami ceritanya, berangkat dengan bis sewaan bersama dengan teman-teman yang lain, totalnya 26 orang. Kesepakatannya kami berkumpul di Lapangan Banteng jam 6 pagi, setelah itu kami langsung berangkat. Acara akad nikahnya itu jam 09.00 pagi.
Tapiiii, begitu aku sampai tempat perjanjian sekitar jam 06.00, masih sepi-sepi aja. Daaaan, akhirnya kami berangkat sekitar pukul 07.00an pagi. Tahu gitu kan, aku nggak usah itu heboh jalan dari rumah pagi-pagi. "-__-
Perjalanan relatif lancar. Di jalan tol lancar jayalah. Begitu keluar tol, dari daerah Sadang ke Subang, perjalanan agak terhambat karena kondisi jalan yang sempit dan berkelok-kelok, tapi banyak kendaraan yang lewat. Kami sampai di lokasi pernikahan, di Gedung Golkar Subang sekitar pukul 09.00, pas pembacaan doa setelah akad nikah.
Acara setelah itu, upacara adat pengantin khas Sunda. Ada acara sungkemen yang terasa haru (aku ikutan pingin nangis.. ;( ), acara lempar uang dan permen, wejangan pernikahan, injak telor, nyalain terus niupin lilin (trus lilinnya dipatahin lalu dilempar ke hadirin), acara suap-suapan, dan tarik-tarikan ayam. Semuanya dijelaskan pake bahasa Sunda. Aku nggak ngerti sama sekaleeee.. @_@
Acara resepsinya sendiri dimulai dari jam 11.00. Begitu acara resepsi dimulai, aku dan teman-teman langsung menyerbu meja makan. Laper gitu, kebanyakan kan nggak sarapan. Huehehehe...
Dan kami akhirnya pulang sekitar pukul 1an siang.
Geng pembawa kadoo..ehehehe
Selama perjalanan ke waduk, sebagian besar orang (termasuk aku) tidur. Capek, kenyang, dan kena angin sepoi-sepoi itu sungguh perpaduan sempurna untuk tidur kan? Ahahaha,, Begitu mata terbuka, sudah masuk daerah Purwakarta aja. Di sepanjang jalan ada lampion-lampion dengan berbagai bentuk unik, seperti bentuk love dan sangkar burung dari anyaman bambu. (Fotonya di hp si tante Iko)
Penasaran dengan Waduk Jatiluhur? Yuk mari kita cek fotonya. :D
Di suatu sudut Waduk Jatiluhur
Perahu yang bersandar di tepian waduk.
Matahari di atas Waduk Jatiluhur
Alunan air Waduk Jatiluhur
Kemilau air waduk yang tertimpa sinar matahari
Ini air di tepian air. Titik-titik putih yang terapung di air itu ikan-ikan kecil yang mati.
Foto betigaan doong biar eksis.
Juneh sedang menikmati alunan air.
Sandalku, sehabis kondangan langsung diajak main naik perahu,. :D
Deburan air waduk yang dilewati perahu kami.
Teruslah melaju perahuku... *ngaco
Di sini ada wisata air, Jatiluhur Water World. Tapi, kemarin, aku dan teman-teman hanya mengunjungi waduknya aja. Saat itu sudah lumayan sore. Kami sempat naik perahu mengelilingi waduk ini. Kami ber-24 (yang 2 lainnya nggak ikut pulang bareng), dibagi menjadi 2 kelompok. Setiap perahu dinaiki 1 kelompok yang terdiri dari 12 orang. Tarif per perahunya Rp100.000,00. Harga awalnya Rp15.000,00 per orang, tapi ini bisa ditawar lhooo..
Gimana rasanya naik perahu? Kesannya mungkin seperti anak kecil. Tapi itu beneran seru! Meskipun terik matahari cukup menyengat (bikin item kulit), tapi tetap tidak mengurangi asyiknya naik perahu. Angin berembus kencang menerpa wajah yang sesekali membawa cipratan air, sungguh perpaduan yang tepat untuk menenangkan pikiran. Saking senangnya, rasanya pingin naik lagi deh. Wehehehehe.
Dan akhirnya, sekitar jam 17.30an kami kembali ke Jakarta. Sepanjang perjalanan, ada yang heboh bernyanyi, bercanda, mengobrol dan ngemil snack. Rasanya seperti kembali ke masa-masa sekolah, saat sedang berkarya wisata. Bercanda dan tertawa bersama-sama, makan snack bersama-sama, naik perahu bersama-sama (yang ini lebih seperti anak SD deh. "-__-). Tapi, yang pasti...senang,,,senang,,senang... :)
Note:
_ Tarif masuk ke waduk Jatiluhur hari senin-jumat, Rp.5.000,00 per orang. Kalau weekend, Sabtu dan Minggu, naik jadi Rp7.500,00. Nah kalau ke water world-nya sekitar Rp27.000-Rp30.000an, agak lupa aku.
_ Tarif parkir juga ada tersendiri lho. Kemarin kami naik bis, jadinya kami kena tarif parkir Rp20.000,00. Untuk motor kalau nggak salah ingat sekita Rp5.000 per motor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar