Rabu, 31 Desember 2014

DECORATION PROJECT : 2. TANAMAN HIAS (SAMPING RS PERSAHABATAN DAN KAYU PUTIH, JAKARTA TIMUR)

Ok, hari ini aku akan melanjutkan ocehan yang ini. Setelah perburuan akuarium dan isinya selesai, Mr. Big Boss memintaku untuk membeli tanaman. Kata beliau terserah aku mau beli tanaman apa yang penting tahan di dalam ruangan.

Belajar dari pengalaman saat pencarian akuarium dan ikan hias, sebelum memulai pencarian ini, aku mencari referensi dulu. Googling dengan kata kunci tanaman hias untuk di dalam ruangan. Nah, muncullah beberapa laman yang berisi informasi jenis-jenis tanaman apa saja yang cocok di dalam ruangan. Cocok di sini tidak hanya tanaman tersebut memang tahan hidup di ruangan (tidak perlu terlalu banyak terkena sinar matahari), tetapi juga tanaman tersebut harus bermanfaat misalnya untuk menyerap racun dalam ruangan, menyegarkan udara dalam ruangan atau bahkan bisa berbuah (ini aku yang mau).  *silakan dicek di sini, sini, sini, dan sini untuk referensi,

Setelah aku tahu jenis-jenis tanaman yang cocok di dalam ruangan, pada suatu hari Minggu aku pun survey ke penjual tanaman. Dengan mempertimbangkan jarak dan waktu, aku melakukan survey di 2 tempat saja. Yang pertama di sebelah RS Persahabatan yang hanya sepelemparan batu saja dari kosku *tapi aku ke sana tetap naik motor wkwk. Di situ terdapat beberapa penjual tanaman hias lengkap dengan potnya. Langsung beli aja? Nggak dong, survey dulu, banding harga. *otak ekonomis. Para penjualnya ok ok aja lho waktu aku bilang aku nanya-nanya dulu, karena ini titipan. Aku banding harga ke 2 penjual, dan nggak terlalu beda jauh. Aku lalu berpindah ke lokasi selanjutnya.

Yak, selanjutnya aku menuju ke daerah Kayu Putih. Lumayan dekat juga. Dari Arion Mall ke arah Kelapa Gading, di lampu merah pertama belok kanan. Di situ ada 2 sisi jalan yang dipenuhi oleh para penjual tanaman hias, pot, pestisida, tanah, dan pupuk. Jenis tanaman yang dijual pun lebih variatif dibandingkan di sebelah RS Persahabatan. Sok silakan deh dipilih mau beli apa. Para penjual pun tidak ada yang keberatan lhoh meskipun aku bilang mau survey dulu. Menurutku harga yang ditawarkan pun lebih rendah dibanding di lokasi sebelumnya. Dan itu pun masih bisa ditawar lhoh. . Ok, diputuskan aku membeli tanaman hias di sini saja. :D Aku sudah menandai beberapa penjual yang menawarkan harga miring dengan kualitas tanaman yang sama dengan penjual lain.

Alasan kenapa aku nggak langsung beli tanaman, selain untuk survey dulu juga karena susah bawanya. Jadi, pada suatu weekday setelah pulang makan siang di luar, aku, ibu-ibu, dan Mas CS ruangan (yang nyetirin) ke Kayu Putih. Tetiba Mr. Big Boss telpon, menanyakan tentang undangan dan materi rapat siang itu. Lhah, seingatku tidak ada agenda rapat untuk beliau siang itu. Akhirnya aku konfirmasi ke TU. Ternyata ada undangan dan materi rapat yang dikirim sore kemarin, tapi bukan aku yang menerimanya. Zzzz..Karena aku sibuk teleponan itu, akhirnya ibu-ibulah yang membeli tanaman dan pot (dijual terpisah). Bukan di penjual yang sebelumnya aku survey dan jatuhnya lebih mahal. Kami hanya membeli 2 palem kuning. Kenapa palem kuning? Karena tanaman ini bisa tahan jika ditempatkan di dalam ruangan dan bisa membersihkan udara secara alami, mengurangi konsentrasi gas-gas polutan yang berbahaya. Info lebih lanjut cek di sini. Oiya, kami juga membeli pupuk dan tanah untuk media tanam.

Sesampainya di kantor dipindahlah palem kuning ke pot dan dimasukkan deh ke ruangan Mr. Big Boss. Ternyata beliau mau tanaman hiasnya ditambah lagi dan sekalian untuk ruanganku juga. *Iyes!
Bapak Kasi juga ada yang tertarik setelah aku promosi tentang palem kuning.

Sepertinya naik motor itu lebih cepat dan nggak ribet dibandingkan naik mobil, aku pun memutuskan membeli tanaman hias naik motor saat weekend saja. Tanaman-tanaman yang aku sudah beli, aku titipkan di tempat salah satu penjual, saat hari kerja aku ambil dengan mobil. Dan ini dia tanaman yang sudah aku beli.

 Lidah mertua

Peace Lily (di ruanganku)

Sri rejeki

Palem kuning

Beringin Putih


Demikian ocehan kali ini. See you.

PS:
1. Harga tidak aku tampilkan secara spesifik, karena itu tergantung dari kemampuan masing-masing pribadi dalam tawar menawar. wkwkwk 
2. Foto yang ada di ocehan ini adalah dokumen pribadi. Jika ingin mengcopy atau menggunakan dipersilakan, tapi tolong dicantumkan sumbernya dari blog ini. Terima kasih

Rabu, 24 Desember 2014

A Trip to North Sumatera : Part 2

Alohai.. mana suaranya yang siap-siap liburan? :D

Sebagai wujud tanggung jawab sebelum liburan, aku lanjutin ocehan yang tertunda deh. *Mumpung lagi nggak ada kerjaan dan Bapak Big Boss sedang keluar ruangan. Hihihi

Di ocehan kemarin, terakhir aku ocehkan kalau aku menyebrang Danau Toba menuju Pulau Samosir menggunakan kapal kecil kan ya? Nah, karena ini kapal yang biasa digunakan oleh penduduk lokal, rutenya nggak melewati lokasi Batu Apung. Bersandarnya pun di dermaga yang berbeda dengan dermaga untuk wisatawan.

Setelah turun dari kapal, aku dan Bapak partner DL menuju tempat mertua beliau di Tomok. Si Bapak ini nggak memberitahu dulu kalau mau datang. Mau buat kejutan gitu deh. Jadi pertama kami menuju ke kios oleh-oleh milik Ibu Mertuanya Bapak partner DL (selanjutnya disebut Inang aja ya biar lebih singkat). Dan beneran lho itu Inang sekeluarga  dan orang-orang tetangga kiosnya kaget pas melihat Bapak partner DL sampai sana. Heboh bangetlah mereka merepet dengan Bahasa Batak. Aku cuma bisa senyam-senyum aja, nggak ngertilah itu mereka ngomong apa. :D

Setelah itu, kami menuju ke rumah Inang ketemu keluarga yang lain. Aku lagi-lagi cuma bisa senyam senyum nggak ngerti aja. Ahahaha. Karena rumah Inang sedang direnovasi, aku dan Bapak partner DL pun menginap di hotel. Setelah mobil sewaan kami datang, kami menuju ke hotel di wilayah Tuk Tuk tepatnya di Hotel Carolina. Kata Bapak partner DL ini hotel waktu dia dan istrinya bulan madu. Ahaha.

Hotel ini arsitekturnya bergaya rumah Batak. Aku ambil kamar sendiri *yaiyalah. Bapak partner DL sekamar berdua dengan Pak Supir mobil charteran. Kami memilih kamar yang menghadap langsung ke Danau Toba. Nah, waktu mau sholat Magrib gabung Isya' (Jama' Takhir) aku agak kebingunan tuh menentukan arah qiblat. Aku coba unduh aplikasi arah qiblat di mobile phone. Tapi gagal terus, karena jaringannya kurang bagus. Akhirnya bertanya deh ke petugas hotelnya, matahari terbit sebelah mana. Lalu aku pas-pasin tuh arah qiblatnya. Bismillah.. semoga bener Ya Alloh. Setelah selesai sholat, aku buka mobile phone, daaan aku baru sadar kalau sudah ada aplikasi arah qiblat. "-___-. Alhamdulillah arah qiblatku saat sholat tadi sesuai dengan arah qiblat di aplikasi. Setelah itu, tidur deeeh aku. Meskipun nggak pakai AC, tapi udaranya dingin oi. Nikmat banget tidurnya ditemani suara deburan air Danau Toba.
nih hotelnya


Pagi hari, aku bangun sekitar jam 5an, langsung sholat Subuh. *Nggak ada suara adzan. Selesai sholat, langsung aku keluar kamar, mau jalan-jalan dong di pinggir Danau Toba. Walaupun agak-agak gemiris, aku tetap lanjut jalan-jalan. Mumpung, belum tahu kan kapan balik ke situ lagi. Disempetin selfie sendiri juga dong meskipun mobile phone jadi basah kena air hujan. Ahaha. *Tetep narsis. Tiba-tiba ada sepasang suami istri. Mereka minta difotoin berdua terus gantian deh aku difotoin sama mereka.

ini hasil difotoin.

Setelah agak siang, Bapak partner DL keluar kamar juga. Kami pun berjalan keliling hotel lalu mengobrol di depan kamarku. Kami sempat ditegur oleh tetangga kamar (bule) karena kami berisik. Hihihi. Sayangnya kami tidak bisa berlama-lama di hotel. Rencananya kami mau naik kapal penyebrangan jam 10. Jam 8an kami check out dari hotel. Awalnya mau sarapan dulu di hotel, tapi ternyata ada menu B2 dan aku ragu-ragu. Kami lalu menuju ke rumah Inang. Ternyata ya pemandangan perjalanan dari hotel (Tuk Tuk) ke rumah Inang (Tomok) itu bagus bangeeet. Di satu sisi kita bisa lihat Danau Toba. Di sisi lain kita bisa lihat perbukitan lengkap dengan Air Terjun Sipisau-pisau yang terlihat juga pagi itu. Subhanalloh..




 jari saktii..:p


Saat sampai di rumah Inang, Inang sedang mandi. Jadi kami sarapan dulu di warung (yang halal tentunya). Selesai sarapan kembali ke rumah Inang lalu kami menuju ke kios Inang untuk belanja oleh-oleh. Karena terlalu lama pilah-pilih, kami tertinggal kapal yang jam 10. Kami akhirnya naik kapal jam 11. Dan sampai di seberang jam 12an. Huhuhu.. Dadaaah, Danau Toba, Semoga lain kali aku bisa ke sana lagi. Yang kemarin itu kurang puaaas karena kurang lama. Huhuhuhu, Lalu kami pun melanjutkan perjalanan, kembali menuju Medan.

Karena Bapak partner DL, besoknya berulang tahun, beliau pulang Jakarta malam itu juga. Tugas yang di Medan aku sendiri yang melaksanakannya. Dan kami pun sampai di Bandara Kualanamu sekitar pukul 5 sore. Sebelumnya kami mampir di Siantar untuk makan siang dan mengambil kekurangan dokumen.

Setelah mengantarkan Bapak partner DL, aku menuju ke rumah dinas Nenek Izza. Iya, selama di Medan aku menginap di tempat nenek. Malas menginap di hotel, nggak ada temannya.

Keesokan harinya, karena nenek harus masuk kantor, aku pun melaksanakan tugasku sendiri. Aku harus menuju ke daerah Medan Timur. Karena ini kali pertama aku ke Medan, aku cuma bisa Bismillah aja. Semoga lokasinya bisa dilacak dengan Waze dan ketemu sopir taksi yang baik. Awalnya sih aku pingin naik angkot atau bentor gitu, tapi nenek nggak merekomendasikan. Si nenek nggak tahu jalur selain itu juga rawan kena tipu atau kecopetan. Alhamdulillah, aku dapat sopir taksi yang baik dan Waze pun sangat membantu. Tugas pun bisa cepat terselesaikan.

Lhah, masa di Medan cuma untuk kerja aja? Nggak jalan-jalan?
Tenang, Saudara-Saudari, aku sempat jalan-jalan kok dengan Nenek. Ditunggu saja di ocehanku yang selanjutnya ya..

Sampai jumpa. :D

PS : foto-foto di atas adalah dokumentasi pribadi, kalau ada yang mau menggunakan foto di ocehan ini, tolong dicantumkan sumbernya blog ini ya. Terima kasih.