Hallo. Wuih, cepat ya, sekarang sudah masuk bulan Februari
2014. Diskonan sudah selesai, mari kembali mengencangkan ikat pinggang.
*Ngaco
Sesuai dengan judul di atas, aku akan melanjutkan ocehanku
tentang Samapta. Iya, sambungan ocehan ini jaraknya terlampau jauh, udah telat
bener. Tapi lebih baik telat kan daripada nggak ada kelanjutan sama sekali.
*Ngeles.
Pertengahan bulan Januari kemarin, aku sempat jadi panitia
penyambutan CCPNS baru di kantor. Karena satu dan lain hal, aku dapat tugas
untuk nge-MC stand up comedy di depan. Nggak percaya kan? Sama!
Ahahaha.Acara utamanya sih diisi ceramah dari pejabat-pejabat.Nah, di sela-sela
acara utama agar peserta tidak bosan, mengocehlah aku dan partners (orangnya ganti-ganti, tergantung sikon) tentang instansi
kami. Biar mereka tahulahseperti apa sih instansi tempat mereka akan mengabdi
ini, seragamnya bagaimana, kantornya dimana saja, mars nya bagaimana (*malu sangatlah
suara fals gini). Dari semua topik, yang paling menyita perhatian adalah tereteeeeng…Diklat
Samapta.Semuanya langsung khusyuk kalau kami bercerita dan memutar video
Samapta.
Aku pun teringat, kalau ocehan Samaptaku di sini masih
nanggung. Jadi, sekarang ayok
dilanjutkan.
Fisik dan material pendukung sudah disiapkan.Dan, tadaaa…
tiba-tiba sudah hari Minggu, h-1 Samapta dimulai.Pagi-pagi, dengan diantarkan
orang serumah Bekasi, aku menuju pusdiklat, tempat pelaksanaan Samapta.Saat
itu, sudah banyak teman-teman seperjuangan yang sudah datang.Kami dikumpulkan
di aula untuk melakukan registrasi.Selanjutnya, kami diarahkan panitia untuk
melakukan tes kesehatan di poliklinik Pusdiklat.Karena ada sekita 80an ornag
peserta, tes ini baru selesai siang hari.Acara setelah itu kosong.Kami baru
diminta untuk berkumpul lagi pukul 17.00 WIB.
Sebagian besar teman, memilih untuk pulang ke rumah
melanjutkan persiapan yang belum selesai.Sementara aku dan beberapa teman
memilih untuk tetap berada di Pusdiklat.Malas pulang lagi, Bekasi jauh. Selain
itu, kami pun ingin mulai beradaptasi
dengan barak. Tempat kami bermalam selama Samapta nama aslinya Asrama C, tapi
lebih sering disebut barak. Barak
terdiri dari 3 lantai. Setiap lantai
terdiri atas satu ruangan besar yang dipenuhi dengan tempat tidur kami, velt
bed.Kamar mandi ada di masing-masing sisi kanan dan kiri ruang tidur.Yang
laki-laki menempati lantai 1 dan 2, lantai 3 ditempati oleh perempuan.Yah,
namanya juga diklat semi militer, sikon pun disesuaikan.Tidak Ac maupun kipas
angin.Kalau panas, cukup buka jendela saja.
Pukul 5 sore, para peserta sudah mulai berdatangan kembali
ke pusdiklat. Beberapa ibu-ibu, ada yang diantar oleh anak-anaknya yang masih
balita.Aih, kasihan sekali mereka, harus berpisah dari ibunya.Tapi ini demi
negara, nak. *Tsah. Karena belum ada tanda-tanda apapun dari panitia, kami para
peserta pun berfoto-foto, kenang-kenangan sebelum Samapta, selagi masih
kinclong tampangnya.
Baru setelah sholat Magrib, kami dikumpulkan di ruang
makan.Nah, di sinilah, pertama kalinya aku dan teman-teman bertemu dengan
pelatih. Selama diklat ini berlangsung kami akan dibimbing dan dilatih oleh tim
pelatih dari militer. Deg-degan lho aku saat itu.Yakan, sebelumnya belum ada
sejarahnya aku berhubungan dengan bapak dan ibu berseragam loreng ini.Apalagi
suasana di ruang makan pun menjadi senyap. Oiya, kami makan dengan tata cara
disiapkan sebelum dan sesudah makan. Yang membuat stres adalah katanya kami
harus menghabiskan semua makanan kami.Dan, saat itu kami mendapatkan menu
makanan nasi kotak yang porsinya besar sekali.Alamak, bagaimana ini ceritanya
harus abis, mana pelatihnya mengawasi pula.Tapi, akhirnya karena sudah kenyang
sangat, aku tidak menghabiskan makananku.Lirik punya teman semeja pun mereka
tidak habis.
Setelah makan malam, kami dikumpulkan di aula.Kami
dibariskan sesuai dengan kelas.Ada 3 tiga kelas, aku termasuk dalam kelas C.
Ada beberapa pengarahan dari panitia dan latihan upacara pembuka.Nah, di
sinilah aku dan teman mulai berkenalan. Kami memang satu instansi, tapi kan
kantorny tersebar di mana-mana, jadi wajarlah kalau banyak yang belum kenal.
Apalagi aku dan beberapa teman yang baru saja pindah instansi. Setelah itu, ada
pembagian keperluan diklat yaitu 2 stel seragam PDL, satu pasang sepatu PDL, kaos
kaki, kaos, kopel (sabuk besar), topi, tali kaos kaki, ransel dan tempat air
minum. Selama Samapta, kami memakai seragam PDL, bentukannya miriplah dengan
seragam satpam. Malam itu kami juga diajari untuk memasang tapi sepatu PDL agar
mudah saat memakai dan membukanya.Oiya, kami pun diharuskan untuk mengumpulkan
semua alat komunikasi. Selama diklat berlangsung, kami tidak diperkenankan untuk
menggunakan alat komunikasi apapun, kecuali keadaan darurat.Selanjutnya, kami
diminta untuk kembali ke barak.Yak, ini malam pertama tidur di velt bed.Nyaman
kok, tapi tetap lebih enak tempat tidur sendiri.:p
Bagaimana kegiatan selama Samapta? Tunggu saja di ocehan selanjutnya.
See youuu....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar