Tetiba teringat pembicaraanku dengan Bapak sekitar sebulan yang lalu.
Seperti biasa, kami melakukan ritual sore, "nongkrong" di teras depan sambil berbicara tentang berbagai macam hal. Biasanya acara ini dilengkapi dengan teh panas dan teman-temannya (cemilan). Tetapi, karena kemarin masih bulan puasa, jadinya acara sore itu hanya berisis obrolan ngalor ngidul kami.
Isi obrolan kami saat itu kurang lebih seperti ini (seingatku saja ini)
Aku : Pak, ternyata,enak ya jadi guru.
Bapak: Kok gitu?
Aku: Iyalah, liburnya banyak.Kalau deket lebaran kayak gini, liburnya kayak anak sekolah. Nanti kalu anak sekolah libur, ikutan libur. Terus kalau anak sekolah pulang ya ikutan pulang. Terus kalau ada keperluan gitu, bisa ninggalin sekolah, muridnya tinggal dikasih tugas. Beda sama PNS yang lain. Liburnya susah..
Bapak: Iyalah. Hahahaha.. Makanya dulu disuruh jadi guru pada nggak mau. Padahal enak lho jadi guru.
(Versi aslinya pakai Bahasa Jawa, demi pemahaman bersama sudah aku terjemahkan ke Bahasa Indonesia :p)
Jadi, Bapakku itu dulunya seorang guru. Bapak pensiun saat aku tingkat 2, sekitar 3 tahun yang lalu. Beliau telah mengajar dari tahun 1972. Bukan waktu yang singkat. Terkadang muridnya itu anaknya muridnya yang dulu (intinya orang tua dan anaknya sama-sama diajar Bapak).
Dari keempat anaknya nggak ada yang memilih profesi guru. Yah, walaupun sekarang masku ada yang membantu mengajar di sebuah perguruan tinggi kedinasan, tapi kan itu hanya sebuah sampingan. Profesi utamanya tetap aja PNS, bukan dosen/guru. Setiap anak Bapak, termasuk aku, punya alasan masing-masing kenapa tidak memilih profesi guru.
Kalau aku, karena aku orangnya nggak sabaran, dan nggak "bakat" mengajar orang. Menurutku, mengajar itu membutuhkan sebuah bakat (filosofi ngaco). Sayangnya, aku nggak punya. Jadi, waktu lulus SMA, saat galau mau melanjutkan pendidikan ke mana, Bapak sempat memberikan opsi kuliah di Universitas Negeri Semarang, nanti jadi guru. Bapak juga menambahkan kalau jaman sekarang itu jadi guru itu enak. Gaji sudah lumayan, nggak seperti jaman dulu. Opsi itu langsung aku tolak mentah-mentah. Yah, meskipun ada "iming-iming" perbaikan nasib itu, tetap saja aku tidak tertarik jadi guru. Saat itu, yang ada di pikiranku, guru itu identik dengan ngajar, buat soal ujian dan ngasih nilai. And, It's not me.
Tetapi, setelah memasuki dunia kerja, walaupun baru menjadi CCPNS (Calon Calon Pegawai Negeri Sipil), pemikiranku agak berubah. Ternyata profesi guru itu menyenangkan. Faktor penentunya ya waktu liburnya. Wkwkwkwk... Seperti yang aku ungkapkan dengan Bapak, guru itu liburnya banyak. Kalau anaknya libur, kita libur, jadi bisa liburan sekeluarga gitu. Wakakakakakak. Beda kan dengan profesi yang lain? Kalau ingin menyesuaikan liburan dengan anak ya harus cuti . Padahal, jatah cuti setahun kan hanya berapa hari gitu, harus dibagi untuk kepentingan yang lain. @_@
Alasan yang lain, guru itu menghabiskan sebagian besar waktunya dengan anak didiknya, bukan dengan komputer atau benda mati yang lain seperti profesi yang lain. Diakui atau tidak interaksi dengan sesama manusia itu penting untuk kita, terutama jiwa kita. Interaksi dengan sesama manusia lebih melibatkan kepekaan perasaan. Hal ini membuat manusia menjadi manusia seutuhnya. (Filosofiku lho ini..)
Waktu lebaran kemarin, masih ada saja "mantan-mantan" murid Bapak yang bersilaturahmi ke rumah. . Sederhana saja, tapi itu sebuah "bingkisan" manis untuk seorang guru. Sebuah penghargaan kecil yang diberikan seorang murid untuk gurunya. Aku bisa melihat sinar kegembiraan di mata Bapak sesaat setelah muridnya pulang dan beliau menceritakan kepadaku tentang murid-muridnya tadi. :)
Kita tentunya bahagia kan saat ada orang yang masih mengingat kita, meskipun kita sudah lama tidak berinteraksi dengan orang tersebut?
Yah, setiap profesi memang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Tergantung, kita yang menjalaninya. Pintar-pintar saja membuat kita mencintai profesi kita agar kita bisa menikmati apa yang kita lakukan.
Tapi, bagi yang masih bisa memilih, guru itu sebuah profesi yang mulia dan menyenangkan lho.. *ini hanya sekedar saran saja.
Salam..
-Note: Thank you very much for all teachers in the world. :)
4 komentar:
wah pemikiran sy juga seperti itu....kyknya enak jd guru, setelah beberapa jenis kerjaan sy coba, hanya profesi guru yg belum pernah sy coba. Spertinya menyenangkan & bgs untuk dicoba
Mudah2an nanti kedepan Guru itu bisa dirotasi kyk TNI-Polri siap ditempatkan mengajar dimanapun khususnya Pulau terluar dan daerah terpencil..
Mudah2an nanti kedepan Guru itu bisa dirotasi kyk TNI-Polri siap ditempatkan mengajar dimanapun khususnya Pulau terluar dan daerah terpencil..
tapi kan sekarang skemanya guru itu sebagai PNS pemda, jadi rotasinya pun terbatas di wilayah setempat saja.
Posting Komentar