Kamis, 31 Mei 2012

Cerita tentang Pulang Kampung

Long weekend.Iya, minggu kemarin itu ada empat hari libur. Dua kali lebih banyak dibanding minggu biasa. Sebagian besar penduduk ibukota memilih untuk berlibur dan kabur sejenak dari rutinitas dan kepadatan Jakarta. Ada yang ke luar kota seperti Bandung untuk berlibur dengan keluarga. Sebagian lain, ada yang lebih memilih untuk pulang ke kampung halaman. Teman-temanku banyak yang memilih alternatif ini. Kapan lagi gitu bisa pulang kampung?

Awalnya aku juga ingin pulang, tapi setelah mempertimbangkan beberapa hal (masalah dana), aku akhirnya memutuskan untuk nggak ikut arus. Aku nggak pulang kampung, tetap tinggal di ibukota (Bekasi lebih tepatnya.:p)



Hari kamis, hari libur pertama, aku bangun telat. Memanfaatkan kesempatan ceritanya. Iyalahya, mumpung nggak harus pergi ke kantor di pagi buta seperti biasanya. ahehehe.. Seperti biasa, kalau hari libur aku bantu-bantu kakak ipar ngurus rumah, jadi operator mesin cuci dan ngurus si ponakan yang masih bayi. Siangnya, semua pekerjaan sudah beres, aku gluntang-gluntung nggak jelas. Agak sorean, si kakak ngajak orang serumah ke Ace Hardware Bekasi untuk survey harga rak buku untuk kantornya. Wehooo, barang di sana bagus-bagus, sodara-sodara. Tapi yaaa, harganya itu lho,,mahal pake banget. Yah, ada harga ada rupa kan? :D

Hari Jumat, hari kedua libur, rutinitas masih sama dengan hari sebelumnya, bangun agak siang, bantu-bantu di rumah dan berlanjut ke gluntang-gluntung. Tapi, sehabis Jumatan si kakak ipar tiba-tiba punya ide untuk pulang ke kampungnya, Indramayu. Dan si kakak setuju. Aku sebenarnya males ikut ke Indramayu, tapi semua orang maksa. Alhasil, satu setengah jam kemudian dengan persiapan yang secepat kilat kami serumah pun meluncur di jalan menuju Indramayu. Yuhuuuuiii...

Jangan tanya aku tentang perjalanan ini karena sepanjang perjalanan aku tidur. Ahahaha.. Intinya jalur Pantura lancar, karena jam 17.30, kami sudah sampai di Indramayu, di rumah kakaknya kakak ipar/ kakak iparnya kakakku. Nah begitu lah pokoknya.

Indramayu terletak di jalur Pantura antara Subang dan Cirebon. Udara di sana cukup panas, yah karena letaknya di pinggir laut. Masyarakat Indramayu berkomunikasi dengan bahasa Jawa agak ngapak, tapi gayanya lain dari Tegal maupun Purwokerto. Sebagian besar penduduknya bekerja sebagai nelayan.

Kebetulan, kemarin kami menginap di daerah Balongan. Dari situ aku bisa melihat kilang minyak Pertamina. Pemandangannya lebih bagus kalau malam hari. Dari kilang minyak itu ada lampu-lampu yang bersinar terang seperti kerlip-kerlip bintang.. *tsaaaah

Oiya, selama di Indramayu aku sempat menyicipi beberapa makanan yang belum pernah aku makan sebelumnya. Yang pertama adalah bubur sop. Makanan ini mirip dengan bubur ayam. Tapi kuahnya lebih banyak dan ada campuran tauconya. Rasanya itu perpaduan antara asem, gurih, dan pedas (aku nambahin 2 sendok sambel ceritanya). Minuman pendampingnya adalah sudrek (susu bandrek). Dari namanya bisa ketauan kan wujud minuman ini seperti apa. Iyup, betul, minuman ini terbuat dari susu putih yang dicampur dengan air jahe anget. Rasanya manis dan agak pedes khas jahe. Cocoklah ini kalau disantap saat malam hari. Oiya, kemarin aku icip-icip makanan dan minuman ini di Sport Center. Yah, itu semacam stadion gitulah. Di kawasan itu kalau malam hari memang banyak dijumpai banyak pedagang berbagai makanan seperti nasi goreng, batagor, dan lain-lain. Jadi di situ memang jadi tempat favorit untuk nongkrong di malam hari. Sebenarnya tempatnya enak sih, tapi banyak asap rokoknya

Makanan lain yang sempat aku cicipi adalah Burbacek. Jenis makanan apa pula ini? BUrbacek itu sebenarnya singkatan Bubur Rumba Cecek. Buburnya ini bubur beras yang kayak bubur ayam. Rumba itu sejenis urapan, kombinasi dari beberapa sayuran, kangkung,semanggi dkk. Tapi rasa rumba ini agak berbeda, karena bumbu yang dicampur kelapa parut dikasih asem, jadi berapa kecut. Inilah yang memberi rasa khusus pada Burbacek. Kalu ceceknya (ada yang menyebutnya kikil) kayaknya cuma direbus aja deh. Bagi yang seneng mencoba kuliner daerah burbacek ini jangan sampai dilewatkan deh. Rasanya unik apalagi kalu ditambah sambel..hmmm. :9 Harganya juga terjangkau lhoo. :D

Aku juga kemarin sempat menyicipi Nasi Lengko waktu sarapan pagi. Nasi Lengko itu terdiri dari nasi putih (panas-panas lebih baik), tempe goreng, tahu goreng, mentimun (mentah segar, dicacah), tauge (direbus), daun kucai (dipotong kecil-kecil), bawang goreng, bumbu kacang (seperti bumbu rujak, pedas atau tidak, tergantung selera), dan kecap manis. Dan, umumnya kecap manis yang dipergunakan adalah kecap manis encer, bukan yang kental. Disiramkan ke atas semua bahan. Cocok banget untuk sarapanlah makanan yang satu ini.

Rencananya aku di Indramayu sampai hari Sabtu saja, tapi karena beberapa alasan, akhirnya kunjungan ini diperpanjang sampai keesokan harinya, hari Minggu. Sebenarnya enak sih, bisa santai-santai di Indramayu. Tapi masalahnya, aku harus beli tiket kereta untuk pulang kampung pas Lebaran, Agustus nanti. Jadi sekarang, pembelian tiket kereta jarak jauh dan menengah untuk kelas eksekutif dan bisnis bisa dibeli h-90 keberangkatan. Aku pinginnya pulang kampung tanggal 16 Agustus sore atau tanggal 17 Agustus. Nah, h-90 hari itu jatuh tanggal 19 dan 20 Mei kemarin. Pembelian tiket ini bisa dilakukan di gerai Indomaret atau ALfamart yang ada di daerah Jabodetabek. Daaan, kemarin aku sampai di Bekasi tanggal 20 Mei sore hari. Bisa dipastikanlah kalu tiket sudah sold out. Sampai sekarang aku masih bingung nanti pulang kampung waktu Lebaran mau naik apa. Kemungkinan besar sih naik bus. Dan semoga saja nggak macet. aamiin. :D


*tulisan ini seharusnya diposting minggu kemarin, tapi karena kesibukan (baca: kemalasan), baru diposting sekarang deeh. :D **lagi-lagi nggak ada foto sebagai bukti otentik perjalanan. @__@

Tidak ada komentar: