Haihai!
Kali ini aku akan mengoceh tentang perburuan akuarium dan
ikan hias. Bukan untuk aku pribadi. Ini untuk kepentingan atasanku, Mr. Big
Boss. Yah, sebagai stafnya, aku turut bertanggung jawab atas kenyamanan ruangan beliau.
Ruangan beliau yang baru itu terkesan kosong, hanya berisi
beberapa furniture seperti meja kerja dan komputer, satu set sofa, meja TV (TVnya
dipindahkan ke ruanganku hehehe), meja besar yang difungsikan sebagai meja
makan, serta lemari dan rak besar yang
tidak ada isi dan hiasan apapun. Sebagian besar waktu kerja, beliau habiskan sendirian di ruangan itu. Bisa
dibayangkan betapa membosankannya hampir
seharian sendirian di ruangan yang “kosong”. Atas saran ibu-ibu, Mr. Big Boss pun setuju agar ruangan
beliau dihias agar terkesan lebih hidup. Hiasan yang disetujui adalah akuarium,
pernak-pernik untuk rak yang kosong, dan tanaman. Untuk hiasan di dinding, Mr.
Big Boss berencana untuk mencetak hasil jepretan pribadi beliau. Iya, Mr. Big
Boss ini memiliki hobi fotografi.
Dan, pencarian pun di mulai. Pertama, adalah pencarian
akuarium. Ada seorang ibu di ruangan yang baru saja membeli akuarium di Jalan
Sumenep, di kawasan Menteng. Jadi di suatu siang menjelang waktu makan siang,
meluncurlah aku dan beberapa ibu-ibu ke Jalan Sumenep.
Di jalan Sumenep ini ada sebuah sentra ikan hias. Di sana
dijual berbagai macam ikan, ikan air tawar dan air laut, akuarium dalam
berbagai bentuk dan ukuran, dan berbagai jenis hiasan akuarium. Aku jepret
beberapa akuarium lalu laporan ke Mr. Big Boss via whatsapp. Jadi nanti beliau bisa ikut menentukan mana
yang disuka. Tapi harganya mahal, Saudara-Saudari. Akhirnya kali pertama itu,
kami hanya survey dulu. Kami telah menyipan beberapa nomor telepon penjual
akuarium dan pendekor akuarium. Iya, hasil survey kami, membeli secara terpisah
sepertinya lebih murah dibandingkan membeli akuarium yang sudah jadi. Rencananya
mau cari harga pembanding di tempat lain.
Ini akuarium air tawar. Ada hiasan air terjun dari pasir.
Akuarium air asin.Nggak dipilih karena perawatan susah.
Akuariumnya air tawa yang digantung seperti TV. Bagus tapi perawatan lebih sulit.
Kepingin yang ini awalnya. Tapi mahal! :|
Setelah beberapa hari, karena banyak kerjaan di kantor, kami
nggak sempat mencari harga pembanding. Sementara Mr. Big Boss sudah menanyakan
kabar akuarium. Akhirnya kami pun memesan akuarium di salah satu pembuat
akuarium di Sentra Ikan Hias Jalan Sumenep. Pendekornya juga dari sana.
Jadi, akuarium ini disiapkan secara terpisah. Pertama-tama
dibuat dulu itu akuariumnya di Jalan Sumenep. Oiya akuarium yang kami pesan itu
sudah lengkap dengan pompa air dan lampunya. Begitu selesai, akuarium ini baru
deh dikirim ke ruangan. Waktu pengiriman
ini, aku sedang ada rapat di gedung sebelah, jadi nggak tahu deh proses
pemindahannya. Setelah beberapa hari, baru abang pendekornya datang ke ruangan.
Dekorasinya di ruangan Mr.Big Boss. Waktu pendekoran ini pun aku tidak ada di ruangan (ke Medan), jadi aku
nggak tahu juga proses pendekorannya. Begitu aku di ruangan sudah jadi aja itu
dekorasinya. Oiya dekorasinya terdiri dari pasir, beberapa jenis tanaman, dan
kayu. Setelah didekor, ikan tidak serta merta dimasukkan ke akuarium. Dibiarkan
dulu, biar tanamannya menyesuaikan dulu. Setelah beberapa hari, barulah diisi
ikan. Karena kami semua yang di ruangan buta tentang perikanan hias, akhirnya untuk
jenis ikan kami ikut saran abang tukang dekor. Kemarin akhirnya akuarium Mr.Big
Boss diisi dengan udang kecil-kecil 200 ekor, ikan guppy 25 ekor dan ikan neon
tetra 50 ekor. Alhamdulillah, akhirnya
Mr. Big Boss tidak sendirian di ruangan. Sekarang beliau telah ditemani oleh
275 ekor makhluk hidup lain. :D.
Akhirnya akuariumnya seperti ini.:)
Setelah dilihat-lihat, Mr.Big Boss merasa akuariumnya kurang
ramai. Beliau meminta agar ikannya ditambah. Kami sarankan nanti dulu biar
ikannya beradaptasi dulu. Khawatirnya kalu langsung diisi banyak, nanti banyak
yang mati. Pengalaman akuarium di
ruangan bawah yang dimiliki seorang ibu. Dalam satu minggu semua ikannya mati.
: (
Tiba-tiba Jumat kemarin, abang tukang dekor yang juga tukang
ikan mengirimkan gambar ikan jenis rednose, yang sifatnya juga bergerombol
seperti ikan neon tetra. Harga yang ditawarkan cukup mahal per ekornya.
Akhirnya karena penasaran, aku pun googling harga ikan jenis rednose. Dan
ternyata benar dugaanku ternyata harga yang ditawarkan abang tukang ikan dari
Jalan Sumenep itu sangat jauh lebih
mahal. Setelah membuka beberapa blog dan forum pecinta aquascape, aku tahu
kalau harga ikan dan peralatan aquascape yang dijual di Sentra Ikan Hias Jalan
Sumenep itu termasuk kategori mahal. Iyasih, daerah Menteng gitu. Dan kalau mau
mencari ikan dengan kualitas yang sama tapi dengan harga yang murah meriah bisa
diperoleh di Pasar Jatinegara, sederetan dengan Stasiun Jatinegara. Ya Salam,
itu mah deket banget dari kosan. Biasanya juga aku lewati saat gowes pagi.
Ikan-ikan di stoples di kios Pasar Jatinegara
Suasana di emperan. Ikan dijual di dalam plastik-plastik.
Ada juga yang jualan kura-kura
Di salah satu kios yang jmenjual peralatan aquascape dan ikan.
Dan tadi pagi aku pun ke pasar Jatinegara. Disarankan sih
datang pagi, setelah subuh. Tapi kan malas juga ke sana pagi-pagi. Jadinya aku
jalan jam 6an lebih dari kos. Rencananya sih mau naik sepeda, ternyata bannya
kempes karena sudah lama nggak dipakai. Akhirnya aku naik motor ke sana.
Setelah memarkir motor di depan pasar, aku pun mencari ikan di pedagang
emperan. Info dari forum, sebaiknya beli di pedagang emperan karena harganya
lebih murah dibandingkan pedagang di kios.
Setelah mencoba menanyakan harga pada seorang pedagang emperan, aku
mencoba bertanya pedagang kios. Ternyata memang beda lho. Setelah berkeliling,
akhirnya aku membeli ikan guppy 37 ekor, ikan tetra neon 50 ekor, ikan manfish 10
ekor, dan pelet ikan yang teksturnya halus. Tentunya dengan harga yang lebih
terjangkau dibandingkan jika beli di Jalan Sumenep.
Pelet ikan dengan tekstur halus. Harga 50% lebih murah dibandingkan di Jalan Sumenep. :P
Ok, sekian ocehan kali ini. Sampai jumpa.
PS :
1. Harga tidak aku tampilkan secara spesifik, karena itu
tergantung dari kemampuan masing-masing pribadi dalam tawar menawar. wkwkwk
2. Foto yang ada di ocehan ini adalah dokumen pribadi. Jika ingin mengcopy atau menggunakan dipersilakan, tapi tolong dicantumkan sumbernya dari blog ini. Terima kasih