I’m coming back guys! :D
Yaheii, seperti yang aku ocehkan di post sebelumnya, selama 5 minggu, kurang lebih 35 hari aku akan
menghilang dari peradaban demi menjalankan tugas negara. Jadi apa kabarku
sekarang? Alhamdulillah, aku telah menjalankan
tugas negara dengan sukses. So proud of myself.
Wkwkwk.
Sekarang seharusnya aku sudah nyenyak terlelap. Tapi, tadi
sesaat sebelum terlelap, aku membuka mobile
phone, membaca beberapa post blog
teman-teman via Google Reader. Tidak sengaja menemukan post ini yang ditulis
oleh Icha,temanku seperjuangan dalam melaksanakan tugas negara kemarin. Setelah
membaca post Icha, rasanya aku jadi
ingin mengoceh di sini, membagi pengalaman selama menjalankan tugas negara.
Jadi, mari silakan disimak ocehan malamku ini,
Tugas negara yang harus aku jalankan itu bernama SAMAPTA.
Apakah itu? Arti kata samapta sendiri adalah siap siaga. Sedangkan secara istilah, seperti yang telah aku sebutkan di ocehan
sebelumnya, Samapta adalah sebuah diklat dasar yang hukumnya wajib untuk
dilaksanakan oleh setiap pegawai di kantorku yang baru. Saat pertama kali tahu
bahwa aku dipindahkan ke kantor baru ini, Samapta adalah hal pertama yang
terlintas di pikiranku. Astaga, aku harus ikut Samapta?! Aku masih ingat, tahun
lalu aku terperangah saat membaca tulisan Dien, teman seangkatan yang mengikuti
Samapta. Tahun ini aku sendiri yang akan mengikuti Samapta? Unbelievable!
Jangan dibayangkan
diklat ini seperti diklat lain yang sangat membutuhkan otak. Dalam Samapta yang
lebih dibutuhkan adalah otot dan karakter yang kuat.Inilah yang membuatku agak
khawatir. Mengapa? Sebab selama ini dengan badanku yang sebesar ini,aku tidak
pernah memiliki catatan yang memuaskan di bidang olahraga. Sewaktu SD aku selalu menjadi juru kunci saat lari. Sewaktu SMP dan SMA aku juga selalu mendapatkan nilai yang
pas-pasan di mata pelajaran olahraga. Semasa kuliah adalah masa yang
menyenangkan karena tidak ada mata kuliah olahraga di STAN. Jadi, wajarkan
kalau aku agak ragu ketika berhadapan dengan Samapta?
Tapi, mau tidak mau, suka tidak suka, aku harus menjalani
Samapta. Jadi, begitu ada pengumuman jadwal Samapta yang akan aku ikuti, aku
mulai mempersiapkan fisik. Selama kurang lebih 10 hari sebelum hari H baik hari
kerja maupun hari libur, aku memaksa diri untuk jogging setiap pagi. Tujuannya agar badanku tidak kaget ketika
harus melakukan kegiatan fisik yang berat. Pada awalnya memang berat. Kakiku
sakit, sulit untuk berjalan, kaget karena sebelumnya lama sekali tidak
digunakan untuk lari. Tapi, alhamdulillah, perlahan-lahan kakiku mulai
beradaptasi, mau diajak berlari. :D
Selain persiapan fisik, persiapan material pun tidak boleh
terlupakan. Sejak H-7, aku dan teman-teman pindahan dari kantor lama yang
dijadwalkan untuk mengikuti Samapta bersama-sama, heboh mempersiapkan
barang-barang yang harus dibawa. Berbekal informasi dari senior dan teman-teman
di kantor, kami mulai membeli berbagai jenis barang, kaos training, celana
training, tali sepatu, pakaian dalam (disposable
pants penting untuk dibawa)
obatan-obatan, alat mandi. Untuk obat-obatan selain obat-obatan pribadi, yang
harus dibawa adalah minyak tawon dan bedak gatal. Persiapan material ini cukup menguras
kantong. :(
Hoahm.. untuk sementara sampai di sini dulu ocehanku. Sudah
saatnya aku tidur, besok aku harus bangun pagi, agar tidak tertinggal bus jemputan.
Sampai jumpa di post selanjutnya,
sambungan dari ocehan malam ini. See youuu.. J